Dongkrak Mutu Minyak Pala di Abdya, Disperindag Aceh Gelar Bintek

oleh -169.579 views
oleh

Blangpidie| Realitas -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bintek) mutu minyak pala di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) agar hasilnya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga bisa bersaing dalam perdagangan nasional dan internasional.

Dalam Bintek sehari itu, Disperindag Aceh yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Abdya mengundang puluhan peserta dari kalangan pedagang, wiraswasta, petani dan pengusaha/eksportir minyak pala di kabupaten setempat yang berlansung di Aula Khana Pakat, Blangpidie, Senin (7/5).

Kepala UPTD Balai Penjamin dan Sertifikasi Mutu Barang Disperindag Aceh, Umi Salamah SE MM, mengatakan, kegiatan bintek ini terfokus pada pengembangan minyak pala. Dimana, Abdya sangat terkenal dengan produksi pala terbaik di seluruh Aceh.

Selama ini, lanjut Umi, banyak masyarakat hanya mengetahui kalau produksi pala itu berasal dari Kabupaten Aceh Selatan. “Padahal, Abdya punya pala yang kualitasnya jauh lebih bagus untuk dikembangkan. Maka dari itu, kita akan ciptakan agar mutu minyak pala bisa go internasional,” ungkapnya.

BACA JUGA :  M Nasir Djamil Anggota DRP RI Komisi III: Pusat Harus Serius Majukan Kuala Langsa

Dalam acara ini nanti, pihaknya juga menghadirkan dua pemateri lainnya. Yakni, Arif Takdir SE MSi yang menyampaikan materi tentang peningkatan mutu minyak pala ditinjau dari pasca panen dan proses penyulingan. Selanjutnya, Martunis SSi akan memberikan materi tentang standar mutu minyak pala menurut SNI. “Setelah minyak pala ini tuntas, kami juga berwacana akan mengadakan bintek minyak sere di Kabupaten Gayo Lues,” sebut Umi dalam laporannya.

Menyambut kegiatan itu, Kepala Diskop UKM Perindag Abdya, Jamaluddin SPd menyampaikan, pala merupakan salah satu komuditi pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, disamping banyak jenis komuditi pertanian lainnya. Bagian tanaman pala yang memiliki nilai ekonomi tertinggi ada pada biji, buah dan fulinya. Pala sering digunakan untuk bahan industri minuman, makanan, farmasi dan kosmetik.

BACA JUGA :  Pelindo Multi Terminal Edukasi Pilah Pilih Sampah Sejak Dini: Menuju Implementasi SDGs

Untuk beberapa daerah, tanaman pala mempunyai peranan ekonomi dan sosial yang sangat penting, karena komuditi pala merupakan komuditas unggulan daerah dan merupakan sumber pendapatan daerah. Disamping itu, petani juga akan mendapatkan hasil yang memuaskan tergantung dari pala yang dibudidayakan.

Sekalipun Indonesia merupakan negara pengekspor pala terbesar didunia, namun secara keseluruhan Indonesia masih kalah dengan mutu pala dari Grenada dan negara penghasil pala lainnya. Rendahnya mutu pala itu, disebabkan banyak faktor. Seperti, kurang perawatan, pohon semakin tua dan tidak produktif termasuk belum menggunakan bibit unggul sehingga mutu produksi rendah.

“Dengan pelaksanaan bintek ini, kami berharap kepada peserta agar lebih serius dalam mengikuti setiap materi yang diberikan. Sehingga mutu SNI untuk minyak pala ini akan terwujud,” demikian paparnya. (Syahrizal)