Banda Aceh I Realitas – Ketua DPP Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh Polem Muda Ahmad Yani sangat shock dan terkejut dengan rencana Pemeritah Pusat yang ingin mengambil alih pengelolaan tanah yang diwakafkan oleh Ulama Aceh Habib Abdurrahman Al Habsy atau yang lebih dikenal dengan Habib Bugak.
Polem Muda menyesalkan, Jika pengambil alihan pengelolaan tanah waqaf Baitul Asyi jadi dilakukan, “Maka secara sadar Pemerintah pusat telah mengkudeta niat baik seorang ulama Aceh yang ingin mewakafkan hasil dari tanah tersebut untuk rakyat Aceh yang pergi Haji dan menempuh pendidikan di tanah suci,”Sesalnya.
Dia menjelaskan, Tanah wakaf tersebut di ikrarkan satu setengah abad sebelum Indonesia lahir. Dan didalam ikrar yang di bacakan didepan Mahkamah Syar’iyah pada Zaman Kerajaan Utsman tanah wakaf tersebut diperuntukan untuk rakyat Aceh yang datang menginap, tinggal di Tanah Suci serta bagi rakyat Aceh yang sedang menunaikan ibadah Haji,’’Sebut Polem.
Polem Muda juga menyesalkan, Tidak menemukan alasan masuk akal yang dapat digunakan pemerintah Indonesia guna mengambil alih pengelolaan wakaf Ulama Aceh tersebut, sejauh ini pihak Pemerintah Arab Saudi serta badan pengelola wakaf sangat amanah.
Ini terbukti ketika tanah wakaf yang terletak di sekitar Qusyasyiah seputaran BAB AL FATH antara Marwah dan Mesjid Haram terkena proyek pelebaran Masjidil Haram, Raja Malik Sa’ud Bin Abdul Azis kala itu mengganti dengan harga yang mahal, sehingga badan yang mengelola wakaf dapat membeli dua persil tanah lain yang letaknya juga masih dekat dengan Masjidil haram hanya 500 dan 700 Meter,’’Sebut Polem Muda saat ditemui wartawan, Banda Aceh, Minggu (11/03/2018).
Dengan penuh tanda tanya Polem, Kita seperti kehilangan kata-kata guna melukiskan kekesalan terhadap niat Pemerintah Pusat,”Rezim ini jangan terlalu serakah ingin menggarap semua potensi yang dimiliki Bangsa Aceh,’’Terus terang kita meragukan terhadap kejujuran pemerintah yang ingin mengelola tanah wakaf, suatu saat jika perekonomian Indonesia terus memburuk bisa saja aset ini dijual seperti Indosat,’’Sesal Polem Muda.
“Tanah Wakaf Baitul Asyi bukan jalan Tol yang dibuat dan kemudian di jual ke Asing, Baitul Asyi juga memiliki pesan mendidik bagi generasi bangsa Aceh guna menjaga Amanah dan berani berkorban harta demi kepentingan dan kejayaan Islam, dalam menjaga amanah hingga saat ini Pemerintah kita masih diragukan integritasnya,”.
Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) berharap kepedulian semua pihak terutama rakyat Aceh beserta Ulama dan Pemerintah Aceh bersatu menolak rencana kurang waras tersebut,’’Ajak Polem Muda Ahmad Yani.(Sabri)