Banda Aceh I Realitas – Anggota DPR Kota Banda Aceh, lsmawardi Syarbini, mengemukakan terkait adanya laporan warga tentang hama babi selama ini telah merusak tanaman warga yang terjadi berpindah-pindah di areal pertanian dan pemukiman warga kota Banda Aceh.
Babi-babi hutan tersebut dalam beberapa bulan terakhir ini terus menyerang lahan pertanian warga yang ada di kawasan kecamatan Jaya Baru, diantaranya gampong Ulee Fatah, Emperom, Lam Jamee dan Lampoh Daya.
“Munculnya hama babi hutan dalam kota Banda Aceh tentunya menjadi perhatian khusus dan cukup meresahkan warga, khususnya kami warga di kecamatan Jaya Baru, babi-babi tersebut terus menyerang lahan pertanian kami diantaranya gampong Ulee Fatah, Emperom, Lam Jamee dan Lampoh Daya,”Ujar Ismawardi meniru laporan Warganya di sela-sela menghadiri acara Gebyar PAUD di gedung Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana Alam desa Ulee Lheu Banda Aceh , Sabtu (10/2/2018).
Ismawardi, mengatakan, kawanan babi hutan sering menyeberang pada malam hari target nya adalah lahan pertanian milik warga. Akibatnya, tanaman jagung dan umbi-umbian yang ada di lahan warga kerap rusak karena serangan babi tersebut.
“Babi hutan tersebut datang bergerombolan, bisa mencapai lebih dari 8 ekor dan sasaran utamanya tanaman palawija yang ditanam warga,”.
Tentunya itu juga sangat menganggu penguna jalan raya dimalam hari dan rawan kecelakaan lalu lintas,’’tambah Ismawardi.
Dikatakannya, bertambahnya populasi babi hutan tersebut bisa dikarenakan, kelangkaan sumber makanan yang didapat serta maraknya aktifitas masyarakat didalam hutan sehingga babi-babi hutan tersebut merasa terusik dan akhirnya turun berpindah-pindah kepermukiman rumah warga,”Ujar Ismawardi Politisi PAN Banda Aceh, Dapil Kutaraja dan Meuraxa ini.
Dalam persoalan ini dimintakan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh, segera melakukan langkah langkah strategis membantu warganya dalam mengatasi persoalan tersebut demi terciptanya kenyamanan dan keamanan warga ketika bercocok tanam. Pinta Ismawardi, Wakil Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRK Banda Aceh.(SABRI)