Uang Palsu Beredar Di Aceh Singkil

oleh -1,065.579 views
oleh

Aceh Singkil | Realitas – Masyarakat Aceh Singkil harus lebih berhati-hati saat bertransaksi jual beli. Belakangan uang palsu pecahan Rp.100 ribu beredar di wilayah Kec. Suro.

Tidak hanya seorang korban, kendati sudah empat kios pedagang BBM eceran dan kios rokok, di Kec. Suro menjadi korban.
Salah satu korban Warga Desa Sirimomungkur, Luad Cibro mengaku telah memeriksa dan membandingkan uang asli dengan uang yang diterima dari pembeli 2 liter minyak tersebut.

“Nampak jelas perbedaannya, benang yang ada ditengah itu nampak putus-putus, kalau yang palsu. Tapi kalau yang asli nampak jelas dia menyambung,” kata Luad
Para korban mengaku telah menyerahkan uang  palsu pecahan Rp.100 ribu itu ke Polsek Suro, untuk ditindak lanjuti pihak Kepolisian, kata Saleh Tumangger kepada Media ini Kamis (8-2-2018).

BACA JUGA :  Dalam Rangka Penyiapan Satuan Perbantuan, Kodim 0111/Bireuen Laksanakan Latihan PHH

Luad menyebutkan, perbedaan lainnya, uang palsu itu juga tidak ada nampak gambar hologram saat diterawang. Kemudian nomor seri uang yang saya dapat dengan warung lain juga sama, tambahnya.

Luad mengaku sudah empat warung yang menjadi korban empat orang yang berkendara dua sepeda motor. Modusnya, mereka yang mengendarai sepeda motor bebek dan sepeda motor besar itu, seperti terburu-buru hendak membeli minyak  dengan uang pecahan Rp.100 ribu.
Pemilik warung yang menjadi korban, merupakan orang tua dan anak-anak.

Saya pertama curiga juga, uangnya Rp.100 ribu tapi beli minyak cuma 2 liter. Anak saya yang menjuali, dan minta cepat kembaliannya karena alasan mau cepat.
Saat dikembalikan uangnya Rp. 80 ribu, mereka bergegas pergi. Dan uang pembayaran dipegang  istri saya, lantas istri saya curiga dan mengadu pada saya,”apa gak palsu uang ini bang” ucap istri luad.

BACA JUGA :  Imigrasi Belawan Pulangkan Dua Nelayan Asal Sri Lanka Terapung Di Perairan Selat Malaka

Lantas setelah kami periksa perbedaannya sangat jelas. Saya langsung menuju kios yang masih buka di Desa Bulusema. Pemilik kios minyak itu juga menunjukkan uang pembayaran dan ternyata palsu juga.

Saya berusaha kejar sampai Subulussalam, siapa tau masih ada singgah di kios lain jadi bisa kami tangkap. Tapi sudah tidak ada lagi, keluh Luad. (Rostani)