Harga Beras Naik, Sejumlah Warga di Abdya Kewalahan

oleh -197.579 views
oleh

Blangpidie, Media Realitas – Naiknya harga beras di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membuat masyarakat dari ekonomi menengah ke bawah menjadi kewalahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dimana, beras menjadi bahan pokok rutin yang harus dipenuhi oleh warga setempat.

Irwan warga Kecamatan Tangan-Tangan kepada wartawan, Selasa (16/1) mengaku kalau harga beras dipasaran saat ini mengalami kenaikan. Selama meningkatnya harga beras tersebut, dirinya semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya.  

Sebelumnya, kata Irwan, harga beras berkisar antara Rp.125.000-135.000 per sak isi 15 kilogram. Justru saat ini terjadi peningkatan antara Rp.140.000-165.000 per sak tergantung jenis dan tingkatan berasnya.

Kami berharap pemerintah dapat membantu persoalan ini, agar harga beras dapat ditekan, ungkapnya.

Hal senada juga diuratakan warga lainnya. Meski ia berprofesi sebagai petani, namun membeli beras sudah menjadi kewajiban apabila belum memasuki musim panen. Saat ini kami disawah sedang dalam proses masa tanam padi. Sementara, padi hasil panen terdahulu habis terjual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tuturnya singkat.
 
Sementara itu, Plt Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), H Nazli,SSos membenarkan, dalam sepekan terakhir harga beras di Abdya mengalami kenaikan. Pihaknya telah turun langsung ke sejumlah pasar untuk meninjau ketersediaan beras bersama Kepala Perum Bulog Sub Divisi Area VI Blangpidie, Elmar Frida.

BACA JUGA :  Ketua YARA Langsa Desak Kapolda Dan Ditreskrimsus Polda Aceh Tangkap Pemilik Tanah Minyak Ilegal Gampong Alur Canang

Operasi Pasar (OP) yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan tindak lanjut dari penanggulangan kenaikan harga beras. Disperindagkop dan UKM bekerjasama dengan Perum Bulog Sub Divisi Area VI Blangpidie melakukan operasi pasar yang bertujuan untuk menekan harga beras agar tetap stabil hingga menjelang panen raya mendatang, ungkap Nazli saat dihubungi wartawan.

Pelaksanaan OP itu, lanjut Nazli sesuai dengan petunjuk Kementerian Perdagangan RI yang menyebutkan bahwa OP beras dilaksanakan sampai 31 Maret mendatang. Tujuannya, untuk menstabilkan harga beras serta dapat meringankan beban masyarakat.

Kenaikan harga beras tidak hanya terjadi dalam wilayah Abdya saja, namun juga di daerah lain bahkan skala nasional. Penyebabnya, tambah Nazli, persediaan padi ditingkat petani telah menipis sedangkan permintaan beras terus meningkat. Apalagi di wilayah Abdya baru saja usai melakanakan proses tanam padi.

BACA JUGA :  Pelindo Multi Terminal Edukasi Pilah Pilih Sampah Sejak Dini: Menuju Implementasi SDGs

Secara terpisah, Kepala Perum Bulog Sub Divisi Area VI Blangpidie, Elmar Frida kepada wartawan mengatakan, OP ini tidak melibatkan pihaknya secara langsung, melainkan melalui mitra pedagang beras dengan mengambil lokasi di tempat usaha mitra itu sendiri termasuk memasang spanduk bertuliskan beras operasi pasar. Sehingga masyarakat dapat mengetahui kalau saat ini sedang dilakukan OP beras.

Dalam OP itu, beras dijual dengan harga yang sudah disepakati yakani Rp 8.300 kg jenis medium. OP akan berakhir pada 31 Maret mendatang dan besar kemungkinan saat itu petani di Abdya sudah mulai memasuki masa panen padi, tuturnya singkat.(Syahrizal)