Pekanbaru | REALITAS – Khitanan massal gratis tahap 1 program Pekanbaru Peduli BAZNAS kota Pekanbaru tahun 2025 mengangkat tema yakni tebar cahaya kepedulian, satukan langkah dalam khitanan massal menuju generasi islami dan sehat sejak dini.
Kegiatan yang dilaksanakan bertempat di Masjid Nurul Islam Jalan Kakap IV Kecamatan Bukit Raya kota Pekanbaru dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi S.STP., M.Si., pada Kamis, 26 Juni 2025.
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian BAZNAS kota Pekanbaru, H.Fikri Machmud LC., M.A., mengatakan melalui program khitanan massal tahunan, BAZNAS hadir bukan sekadar sebagai lembaga penyalur zakat, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun generasi yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.
“Kegiatan ini rutin digelar dua kali dalam setahun pada liburan pertengahan tahun bulan Juni dan liburan akhir tahun bulan Desember, yang menyasar pada momentum liburan sekolah anak-anak. Setiap pelaksanaannya melibatkan 100 anak, sehingga total 200 anak setiap tahun mendapatkan manfaat dari program ini,” jelas Fikri Machmud.
Adapun yang membuat program ini lebih dari sekadar khitanan gratis adalah nilai tambah yang diberikan BAZNAS kota Pekanbaru kepada para peserta yakni setiap anak menerima uang saku sebesar Rp200.000, perlengkapan sekolah seperti tas, alat tulis, dan buku-buku, yang sangat membantu kebutuhan pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Program ini merupakan bagian dari inisiatif unggulan BAZNAS bertajuk “Pekanbaru Peduli”, sebuah gerakan sosial yang menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun kebutuhan dasar lainnya. Khitan massal bukan hanya bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak-anak, tapi juga bentuk dukungan terhadap pendidikan mereka,” ujar Fikri didampingi Wakil Ketua IV BAZNAS Pekanbaru H.Khambarialdi.
Kegiatan khitanan massal ini juga menurut Fikri, bagian dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan (RKT) lembaga yang telah dianggarkan secara berkelanjutan setiap tahun, yang menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, BAZNAS ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.
“Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi sehat dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Khitanan ini bukan hanya kewajiban agama, tapi juga investasi kesehatan dan kemandirian mereka di masa depan,” tutup Fikri Machmud.
Atas nama Pemerintah kota Pekanbaru, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi S.STP., M.Si., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Pekanbaru atas peran dan kontribusinya dalam pengumpulan zakat di kota ini.
Ia menyampaikan harapan besar agar ke depan BAZNAS bisa tampil lebih inovatif dan agresif dalam memperluas jangkauan zakat, terutama dari para muzakki non-ASN, seperti pelaku usaha, pedagang, pengusaha besar, dan masyarakat mampu lainnya di Kota Pekanbaru.
“Banyak orang kaya di Pekanbaru, banyak orang mampu yang bisa menunaikan zakat. Harapan kami, kedepan zakat yang terkumpul dari kalangan ini bisa lebih dominan dibandingkan ASN,” ujar Masykur.
Ia juga menyampaikan harapan besar agar ke depan BAZNAS bisa tampil lebih inovatif dan agresif dalam memperluas jangkauan zakat, terutama dari para muzakki non-ASN, seperti pelaku usaha, pedagang, pengusaha besar, dan masyarakat mampu lainnya di Kota Pekanbaru.
“Kita banyak orang kaya di Pekanbaru, banyak orang mampu yang bisa menunaikan zakat. Harapan kami, ke depan zakat yang terkumpul dari kalangan ini bisa lebih dominan dibandingkan ASN. Idealnya, zakat dari ASN hanya tinggal 10% dan sisanya dari masyarakat luas,” jelas Masykur.
Pemerintah kota Pekanbaru menurut Masykur juga mendorong BAZNAS untuk lebih kreatif dalam pendekatan pengumpulan zakat, termasuk melakukan sosialisasi yang tepat sasaran, membangun kemitraan dengan sektor swasta, dan menciptakan program-program edukatif untuk meningkatkan kesadaran zakat di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Pemko Pekanbaru menegaskan pentingnya BAZNAS menjalankan tugasnya sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam pencatatan serta penyaluran dana zakat menjadi hal yang tak bisa ditawar.
“Kami tidak ingin ada penyaluran atau pencatatan zakat yang tidak sesuai. Semua harus mengikuti ketentuan dan hukum yang berlaku agar kepercayaan publik terhadap BAZNAS tetap terjaga dan terus meningkat,” tutup Masykur.
Sebagai lembaga resmi pengelola zakat, BAZNAS Pekanbaru juga didorong untuk terus mengoptimalkan lima program unggulannya, yakni :
* Pekanbaru Peduli – Menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat miskin dan terdampak bencana;
* Pekanbaru Makmur – Program pemberdayaan ekonomi umat, khususnya UMKM;
* Pekanbaru Sehat – Layanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu;
* Pekanbaru Taqwa – Pembinaan keagamaan dan dakwah bagi masyarakat; dan
* Pekanbaru Cerdas – Bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
Kelima program ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, dengan distribusi yang tepat sasaran, profesional, dan sesuai regulasi.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota serta komitmen penguatan internal kelembagaan, BAZNAS Pekanbaru diharapkan menjadi motor utama dalam mewujudkan keadilan sosial melalui zakat, serta memperkuat solidaritas umat menuju Pekanbaru yang lebih makmur, sehat, dan berkeadaban. (Mirza Yamoli)