Pekanbaru | REALITAS – Dalam rangka menyambut hari jadi kota Pekanbaru yang ke 241, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pekanbaru menggelar Pekanbaru Championship Pencak Silat ke-6.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 21 hingga 22 Juni 2025 bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Tri B Pekanbaru dengan mengangkat tema melindungi tuah, menjaga marwah.
Dengan mengusung semangat kebersamaan, Pekanbaru Championship Pencak Silat ke-6 tahun 2025 ini diikuti oleh 460 orang peserta dari berbagai kategori usia, mulai dari usia dini 1 (6–7 tahun), usia dini 2 (SD–SMP), remaja, hingga dewasa.
Para peserta datang dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau seperti Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, serta turut hadir perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat dan DKI Jakarta melalui Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jakarta.
Ajang Pekanbaru Championship Pencak Silat ke-6 ini bukan hanya panggung kompetisi, tetapi juga ruang silaturahmi dan penguatan identitas budaya lokal.
Hal ini dikatakan Ketua IPSI kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian seraya menyebutkan bahwa pencak silat, sebagai seni bela diri warisan nusantara, memiliki makna filosofis yang dalam tentang keseimbangan, keuletan, dan kehormatan.
“Alhamdulillah, kegiatan ini dapat berjalan dengan baik hingga tahun keenam. Ini akan terus menjadi prioritas kita setiap tahunnya. Harapan kami ke depan event ini semakin baik dan kualitasnya semakin meningkat,” ungkap Ketua IPSI Pekanbaru Zulfahmi Adrian.
Menurut Zulfahmi, event ini memperebutkan Piala Wali Kota Pekanbaru, trofi bergilir, dan uang pembinaan, yang menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di atas gelanggang, dan juga lebih dari sekadar mengejar prestasi, Pekanbaru Championship Pencak Silat ke-6 ini juga dijadikan ajang mempererat tali persaudaraan antar perguruan.
“Kita berharap event ini menjadi ajang silaturahmi antar perguruan pencak silat di Kota Pekanbaru dan daerah lain, sekaligus mendorong kemunculan pendekar-pendekar muda dari kelompok-kelompok baru,” imbuh Zulfahmi.
Dalam sambutan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho melalui Kadispora Pekanbaru, Hazli Fendriyanto sangat bangga kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Pekanbaru yang telah secara konsisten menggelar ajang ini setiap tahunnya.
“Kami pemerintah kota Pekanbaru sangat mengapresiasi IPSI Pekanbaru yang telah melaksanakan event ini secara berkelanjutan. Ini bukan sekadar olahraga, tapi juga upaya mempertahankan warisan budaya bangsa,” ujar Hazli.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa pada gelaran tahun-tahun mendatang, kejuaraan ini akan berkembang lebih besar dan menjadi ikon kebanggaan kota Pekanbaru, dengan mencetak atlet-atlet pencak silat yang mampu bersaing di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
“Kami ingin pada Pekanbaru Championship Pencak Silat yang ke-7 tahun depan, skalanya lebih besar, lebih profesional, dan lebih bergaung. Mudah-mudahan dari sini lahir bibit-bibit unggul yang bisa mengharumkan nama daerah,” lanjut Hazli.
Lebih jauh, Wali Kota menyatakan bahwa dukungan Pemerintah Kota Pekanbaru tidak hanya sebatas pada pencak silat, tetapi juga untuk seluruh cabang olahraga. Komitmen ini mencakup pembinaan berkelanjutan, penyediaan sarana latihan, hingga pemberian penghargaan bagi para atlet berprestasi.
“Kami mendukung penuh pembinaan atlet di semua cabang olahraga. Target kami adalah mencetak prestasi, bukan hanya di tingkat provinsi, tapi juga nasional dan internasional,” jelas Kadispora Pekanbaru.
“Pekanbaru tidak hanya membangun kota secara fisik, tetapi juga membangun karakter dan kebanggaan melalui budaya dan olahraga. Pencak silat adalah bukti bahwa akar tradisi bisa bersanding dengan prestasi masa depan,” tutup Hazli.
Dengan antusias para peserta yang terus membara dan komitmen kuat dari pemerintah kota Pekanbaru diharapkan Ajang Pekanbaru Championship Pencak Silat ke-6 tidak hanya menjadi pesta olahraga tahunan, melainkan panggung awal lahirnya juara sejati, pendekar-pendekar muda yang kelak akan mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. (Mirza Yamoli)
