Medan | REALITAS – Kasus dugaan praktik perjudian online jenis bola tangkas di H7 KTV & Club (Heaven Seven), yang beralamat di Jalan Abdullah Lubis Nomor 50, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan kini memasuki persidangan di Pengadilan Negeri Medan.
Adapun ketiga terdakwa yakni Juliarti Daulay (36) warga Jalan Kemenyan, Kecamatan Medan Tuntungan, lalu Widiya Susana (35) warga Jalan Katamso, Kecamatan Medan Maimun, dan Rany Emilia alias Rehan (40) warga Jalan Budi Keadilan, Kecamatan Medan Barat.
“Terdakwa Juliarti Daulay selaku admin judi bola ketangkasan, sedangkan terdakwa Widiya Susana dan Rany Emilia alias Rehan, masing-masing merupakan Sales Promotion Girl (SPG) di tempat hiburan malam H7 KTV & Club (Heaven Seven),” ujar JPU Tommy Eko Pradityo di Medan, Selasa 06 Mei 2025.
Ketiga terdakwa, lanjut dia, telah menjalani sidang beragendakan pembacaan dakwaan, pemeriksaan saksi, dan keterangan ahli dibacakan pada Selasa (29/4). Kemudian pada Senin (5/5) sidang agenda pemeriksaan saksi dan terdakwa.
“Sidang dilanjutkan kembali pada Rabu 14 Mei 2025, dengan agenda pembacaan tuntutan,” ujar dia.
Ketika ditanya apakah pemilik H7 KTV & Club, turut menjadi saksi dalam kasus dugaan praktik perjudian online jenis bola tangkas, JPU Tommy menyatakan tidak, karena pemilik tempat hiburan tersebut berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Pemiliknya DPO, jadi tidak menjadi saksi di persidangan,” ujar dia.
JPU Tommy dalam surat dakwaan menyebutkan, bahwa praktik perjudian online jenis bola tangkas terbongkar di H7 KTV & Club (Heaven Seven), Jalan Abdullah Lubis Nomor 50, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, ketika Polrestabes Medan melakukan penggerebekan pada Minggu dini hari, 15 Desember 2024.
“Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap admin judi Juliarti Daulay serta dua Sales Promotion Girl (SPG), Widiya Susana dan Rany Emilia alias Rehan,” ujar dia.
JPU Tommy menyebutkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang diterima tiga anggota Polrestabes Medan. Ketiganya kemudian melakukan penyamaran sebagai tamu karaoke di Room 301.
Di dalam ruangan tersebut, dua SPG menawarkan permainan judi bola ketangkasan menggunakan tiga tablet Samsung. Setelah menerima uang dari para tamu, mereka menghubungi Juliarti Daulay, yang berperan sebagai admin untuk mengisi saldo ke situs judi online www.heaven7funclub.com.
“Setelah uang diserahkan, Widiya Susana mengkoordinasikan dengan admin, yakni terdakwa Juliarti Daulay, untuk menginput saldo ke akun judi online,” sebut JPU Tommy.
Tak lama setelah transaksi, petugas lain langsung melakukan penggerebekan. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 6 unit tablet Samsung, uang tunai Rp11,7 juta, dua buku catatan judi, mesin bola putar, dua layar monitor, dua CPU server, dua router wifi, CCTV, dan 8 botol minuman keras yang dijadikan hadiah kemenangan.
“Perjudian ini dilakukan rutin setiap hari dalam dua shift, yakni siang pukul 14.00–20.00 WIB dan malam pukul 20.00–01.00 WIB, dengan omzet harian mencapai Rp1 juta per shift,” jelasnya.(*)
Sumber: Ant