Puncak PID Tahun 2025, Momentum Penting Imunisasi Bagi Anak Pekanbaru

oleh -12.759 views
Puncak PID Tahun 2025, Momentum Penting Imunisasi Bagi Anak Pekanbaru

Pekanbaru | REALITAS – Pemerintah kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Kesehatan mengikuti peringatan Puncak Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2025 secara serentak melalui virtual di seluruh Indonesia.

Adapun tema PID tahun 2025 mengusung tema nasional yakni “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas”, yang mana sebagai wujud komitmen untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru dr. Fira Septiyanti program PID yang diprakarsai oleh World Health Assembly (WHA) sejak tahun 2012 lalu, sebagai momentum penting untuk meningkatkan masyarakat akan pentingnya imunisasi di setiap siklus kehidupan.

“Perlu kita ketahui bersama, sekitar lima juta jiwa setiap tahunnya telah terselamatkan dari berbagai penyakit dengan imunisasi. Karena kita melalui imunisasi akan menjadi kunci dalam penguatan layanan kesehatan primer dan pengendalian kejadian luar biasa oleh Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi atau PD3I. Namun manfaat dari imunisasi tersebut belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat,” sebut dr. Fira Septiyanti.

Ia pun menjelaskan, di kota Pekanbaru imunisasi dasar lengkap diketahui mengalami penurunan dari tahun 2022 sekitar 86,8%, tahun 2023 sekitar 60,25%, dan tahun 2024 sekitar 56,3%. Hal tersebut seiring dengan turunnya capaian imunisasi lengkap yang diikuti dengan meningkatnya jumlah PD3I.

“Untuk di kota Pekanbaru mengalami kejadian luar biasa campak di lima kelurahan pada tahun 2022, kejadian luar biasa tetanus neonatorum di satu kelurahan pada tahun 2023, kejadian luar biasa Difteri di tiga kelurahan, kejadian luar biasa pertusis di tiga kelurahan pada tahun 2024. Dan di tahun 2025 ini sudah ada dua kelurahan kejadian luar biasa Pertusis dan satu kelurahan kejadian luar biasa Difteri,” ujarnya.

BACA JUGA :  Dirkrimsus Polda Aceh Mulai Melakukan Penyelidikan Proyek Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Di Langsa, YARA Langsa Desak Polda Aceh Segera Tetapkan Tersangka

Terakhir, Plt.Kadis Kesehatan kota Pekanbaru ini sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak melalui sinergitas pemerintah, masyarakat, dan media massa dapat menjadikan imunisasi sebagai bagian penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 kedepan.

“Peran serta dari semua pihak sangat kita harapkan, karena imunisasi ini penting sebagai bagian dari empat pilar utama perkembangan optimal anak, Asuh dengan nutrisi dan perawatan kesehatan, Asih dengan kasih sayang, Asah dengan stimulasi otak, dan imunisasi sebagai perlindungan dari penyakit-penyakit berbahaya,” jelas dr. Fira Septiyanti.

“Hal ini adalah sebagai investasi bagi generasi masa depan bangsa. Demi generasi yang lebih sehat, kuat, dan terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah. Kejar imunisasi anak demi generasi anak Pekanbaru yang unggul, karena menjaga kesehatan bagi anak yang merupakan amanah dari Allah adalah kewajiban kita bersama,” tutupnya.

Untuk diketahui capaian imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, pada tahun 2024 tercatat telah mencapai 77,1 persen.

Meski angka tersebut telah melampaui rata-rata capaian tingkat kota, Puskesmas Rejosari menargetkan capaian yang lebih tinggi, bahkan hingga 100 persen.

BACA JUGA :  Kolaborasi Orang Tua dan Anak di Kemilau Ke-9 TK Negeri Pembina 3 Pekanbaru

Kepala Puskesmas Rejosari, Mira Susmitha SKM., menyatakan bahwa untuk mencapai target ambisius tersebut, tentu berkat dukungan dari seluruh lintas sektor yang menjadi kunci utama.

“Puskesmas tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kami mengundang semua lintas sektor dalam kegiatan ini, agar ke depan semua bisa berperan aktif membantu kami mencapai target yang diharapkan,” ujar Mira.

Berbagai upaya telah dilakukan pihak Puskesmas untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, serta edukasi dan pendekatan langsung kepada masyarakat terus dilakukan secara aktif, termasuk melalui kegiatan penyuluhan di lingkungan warga.

“Saat ini, tantangan terbesar kami bukan hanya teknis lapangan, tapi juga hoaks. Banyak informasi menyesatkan yang membuat masyarakat takut mengimunisasikan anaknya. Ini yang kami hadapi langsung di lapangan,” ucap Kepala Puskesmas Rejosari.

Untuk melawan hoaks, Puskesmas Rejosari bersama jajaran lintas sektor turun langsung ke masyarakat, melacak sumber informasi yang salah, dan memberikan klarifikasi berbasis fakta.

“Informasi salah akan kami luruskan, jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi rusak hanya karena informasi yang tidak benar. Dengan kolaborasi berbagai pihak dan pendekatan berbasis data serta edukasi yang konsisten, Puskesmas Rejosari optimis dapat terus meningkatkan cakupan imunisasi demi perlindungan kesehatan anak-anak dan masa depan yang lebih sehat,” tutup Mira. (Mirza Yamoli)