Pekanbaru | REALITAS – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa Indonesia di kancah internasional.
Fattah Waabiyu Darsa, seorang siswa dari SMP Negeri 13 Pekanbaru kelas IX terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam ajang Internasional Model United Nations (IMUN) 2025, sebuah simulasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tingkat pelajar dunia.
Konferensi internasional ini akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 21 Februari hingga 23 Februari 2025 mendatang.
Sebagai delegasi Indonesia, Fattah telah melewati berbagai tahapan seleksi yang ketat sebelum akhirnya mendapatkan kehormatan untuk mewakili negaranya.
Konferensi ini diikuti oleh lebih dari 250.000 delegasi lebih dari 140 negara diantaranya Brunei Darussalam, Prancis, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Swedia, India, Denmark, Tiongkok, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Australia, Turki, Inggris, Belanda, Finlandia, Malaysia, Belgia, Iran, Jerman, dan lainnya.
Ajang kompetisi ini merupakan salah satu platform penting bagi pelajar untuk mengembangkan keterampilan diplomasi, debat, serta kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni.
Dalam konferensi tersebut, Fattah mendapatkan tugas sebagai perwakilan dari Irak di bidang UNESCO.
Keberhasilannya ini menjadi bukti nyata dari persiapan matang yang dilakukan oleh sekolah, khususnya melalui berbagai program unggulan seperti English Club, Hari Berbahasa Inggris, dan penunjukan duta bahasa Inggris.
Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan kepemimpinan siswa agar siap bersaing di tingkat internasional.
Kepala SMP Negeri 13 Pekanbaru Zurdianto M.Pd mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian yang telah dilewati oleh anak didiknya.
“Fattah adalah bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di panggung dunia. Kami terus berkomitmen untuk membimbing dan memberikan dukungan kepada para siswa berbakat agar dapat mengembangkan kemampuan mereka secara maksimal,” ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta juga Pemerintah kota Pekanbaru yang terus berupaya menciptakan generasi emas Indonesia.
Prestasi Fattah diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus belajar dan mengasah keterampilan, khususnya dalam berbahasa Inggris, yang menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global.
Dengan adanya pencapaian ini, SMP Negeri 13 Pekanbaru semakin menegaskan komitmennya dalam mencetak siswa-siswa berprestasi yang siap mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
“Tiada hari tanpa juara, tiada hari tanpa prestasi,” demikian slogan yang terus digaungkan oleh sekolah sebagai dorongan bagi para siswanya untuk terus maju dan berkembang.
Untuk diketahui, keikutsertaan Fattah dalam IMUN 2025 bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga cerminan dari kualitas pendidikan Indonesia yang semakin kompetitif di tingkat global.
“Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan diri dan membawa nama Indonesia lebih dikenal di dunia internasional,” tutup Zurdianto. (Mirza Yamoli)
