Belawan | REALITAS – Proyek pembangunan sebelumnya selalu bermasalah, akhirnya PT Pelindo Regional 1 Belawan telah mengoperasikan Gate 3 dengan menerapkan sistem Autogate sejak 23 Januari 2025 lalu. Dengan metode pembayaran non-tunai, transaksi yang dilakukan oleh pengguna jasa dapat menjadi lebih cepat, tepat, dan mudah.
Executive General Manager PT Pelindo Regional 1 Belawan, Jonedi Ramli, menyampaikan bahwa penerapan autogate ini merupakan wujud nyata komitmen Perseroan dalam mendukung digitalisasi sektor maritim dan meningkatkan efisiensi operasional di Pelabuhan Belawan, di mana seluruh transaksi pembayaran dilakukan 100% dengan metode pembayaran non-tunai.
“Kami harapkan inovasi ini tidak hanya akan mempercepat proses pelayanan, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan transparan bagi pengguna jasa. Kami mengajak seluruh pengguna untuk mendukung implementasi sistem ini demi kemajuan bersama,” ucap Executive GM PT Pelindo Regional 1 Belawan, Jonedi Ramli.
Gate 3 ini dirancang untuk mengakomodasi berbagai jenis kendaraan dengan lajur khusus sesuai fungsinya. Lajur 1 dan 9 diperuntukkan bagi jenis kendaraan seperti motor, sedan, dan truk sedang. Lajur 2 dan 8 dikhususkan bagi kendaraan dengan pekerjaan tertentu yang memiliki Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk kegiatan Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), Lajur 3,4,6, dan 7 disediakan untuk jalur masuk dan keluar truk petikemas yang melakukan kegiatan receiving dan delivery, sementara lajur 5 dan 10 merupakan jalur masuk dan keluar non komersial yang ditujukan bagi warga dan depo.
Launchingnya Gate 3 PT Pelindo Regional 1 Belawan menimbulkan tandatanya ditengah-tengah masyarakat, hal ini berdasarkan permasalahan yang terjadi sejak pembangunannya hingga sampai ke ranah hukum dan Ketua LPM Kecamatan Medan Belawan angkat bicara terkait anggaran proyek pembangunannya yang dimulai dari tahun 2017.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Medan Belawan, Syahnan saat dikonfirmasi awak media pada Senin, 17 Februari 2025 menjelaskan, pembangunan Gate 3 Belawan menelan anggaran miliaran rupiah karena tidak kunjung selesai. Di kutip dari salah satu media online bahwa Kejatisu di kabarkan tengah melakukan penyelidikan dan di duga terjadi tindak pidana korupsi terkait pembangunan Gate 3 sebelumnya.
“Pembangunan Gate 3 Belawan berawal 8 tahun silam dan banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi saat pembangunannya sehingga banyak materialnya pada rusak seperti : pos loket, lampu penerangan dan jalan lintas pos yang tidak sesuai standar sehingga berulang kali direnovasi”, tegas Ketua LPM Kecamatan Medan Belawan, Syahnan.
“Akibat pembangunannya yang selalu bermasalah dan banyak menghabiskan anggaran sehingga selalu dipublikasikan awak media, membuat pihak kejaksaan melakukan pemeriksaan yang hasilnya tidak di ketahui sampai sekarang dan tiba-tiba di operasikan. Ada apa dengan PT Pelindo dan berapa total anggarannya sampai launching serta sumber dananya dari mana ?”, tutup Syahnan Mantan Ketua Rayon AMPI Kecamatan Medan Belawan. (Win)
