Kesaksian Tetangga Terkait Suami Bunuh Istri Di Jaksel

oleh -25.579 views
Kesaksian Tetangga Terkait Suami Bunuh Istri Di Jaksel
Ilustrasi Pembunuhan

Jaksel | REALITAS – Kasus suami membunuh istrinya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ternyata karena sakit hati.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengatakan suami berinisial AS tega membunuh istrinya, FF, karena merasa tak diurus saat sedang sakit.

“Pelaku kesal karena pengakuannya tidak diurus waktu lagi sakit, akhirnya cekcok,” kata Anggiat kepada wartawan Kamis 05 September 2024.

Pelaku pun semakin emosi ketika korban meminta cerai.

“Korban juga menyebut ada kata kata ingin cerai, sehingga pelaku kesal. Pelaku membanting handpone miliknya,” kata Kapolsek.

Tak lama kemudian, pelaku keluar kontrakan dengan alasan membeli es, padahal AS mengambil pisau untuk menikam korban.

Penusukan yang dilakukan AS ke istrinya, mengakibatkan korban meninggal dunia.

FF tewas dengan enam luka tusuk di tubuhnya.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi menjelaskan, lima luka tusuk di antaranya berada di bagian perut korban.

BACA JUGA :  IKN Resmi Dibuka, Wisatawan Bisa Jelajahi Pesona Nusantara

“Dari perut lima tusukan, kemudian satu tusukan di paha,” katanya.

Lebih lanjut, Nurma Dewi mengatakan, pelaku melakukan perbuatan tercelanya di hadapan sang anak yang berusia lima tahun.

“Yang umur lima tahun, keterangannya masih menyaksikan. Karena gelap, tapi memang pertengkaran, cekcok sudah didengar sama dia,” ungkapnya.

Kronologi Menurut Kesaksikan Tetangga

Peristiwa pertama kali diketahui oleh seorang saksi sekaligus tetangga pelaku berinisial N.

Diketahui, peristiwa pembunuhan itu, terjadi di rumah kontrakan yang ditempati pelaku dan korban di Jalan Sepat, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu 04 September 2024 dini hari.

Saat itu, N baru saja pulang setelah bekerja sebagai tukang ojek.

BACA JUGA :  IKN Resmi Dibuka, Wisatawan Bisa Jelajahi Pesona Nusantara

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan N mendengar suara teriakan dari dalam rumah kontrakan pelaku dan korban.

N yang merasa penasaran, kemudian menggedor pintu kontrakan pelaku.

“Saksi juga membuka hordeng jendela, dikarenakan keadaan dalam kontrakan gelap, lampu dimatikan dari dalam. Setelah itu pelaku langsung membuka pintu kontrakan,” kata Ade Ary.

N melihat pelaku tengah memegang pisau yang berlumuran darah.

Sementara pelaku langsung membuang pisau itu, ke lantai.

Kemudian, saksi langsung masuk ke kontrakan untuk mengamankan pelaku.

N juga menolong korban yang berada di kasur dan berlumur darah karena luka tusuk.

Selain itu, N melaporkan peristiwa itu ke Ketua RT setempat.

Ade Ary mengatakan, korban lantas dibawa ke Puskesmas Pasar Minggu. Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong.(*)

 

Sumber: Trb