Korban Prostitusi Online di Kalibata City Disunduk Rokok – Digigit

oleh -130.579 views

Jakarta I Realitas – Polisi membongkar prostitusi anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan. Selain dieksploitasi secara seksual, para korban dianiaya secara sadis oleh para pelaku.

“Kami menemukan adanya penganiayaan atau kekerasan terhadap korban JO (15) oleh para pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Santosa dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).

Irwan mengatakan, para pelaku memperlakukan korban secara sadis. Korban dianiaya bila tidak menuruti perintah para pelaku.

“Korban disundut rokok, ditampar, digigit, ditonjok hidungnya, ditendang kakinya, didorong dengan lutut dengan posisi tangan diikat,” tutur Irwan.

Selain itu, salah satu pelaku juga menyetubuhi korban.

“Salah satu pelaku selain memperdagangkan korban, dia juga menyetubuhi korban,” tambahnya.

Dalam kasus ini polisi menangkap 4 pelaku berinisial NA, MTG alias Ferdi, AS dan JF. Sementara polisi juga masih memburu satu pelaku lainnya yakni P.

“P ini pelaku penganiayaan dan juga pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” imbuh Irwan.

Kasus ini terungkap setelah Polresta Depok menyelidiki laporan orang hilang. Dalam penyelidikan Polresta Depok, ABG perempuan berusia 15 tahun itu ditemukan dalam sekapan para pelaku di Apartemen Kalibata City.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak 31 Desember 2019 lalu. Korban baru ditemukan oleh Polresta Depok pada 22 Januari 2020.

Hasil penyelidikan ini, ditemukan fakta bahwa korban diseksploitasi secara seksual oleh para pelaku di Apartemen Kalibata City. Polresta Depok kemudian berkoordinasi dengan Polres Metro Jaksel terkait kasus tersebut.

Tanggapan Pengelola dan Penghuni Kalibata City

Temuan prostitusi di Kalibata City bukan kali ini saja mengemuka. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, polisi juga telah membongkar bisnis haram ini.

General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Metro untuk membasmi praktik prostitusi di Kalibata City. Salah satunya razia polisi pada 2 Agustus 2018.

“Kita koordinasi, kita berikan data para agen. Ada agen baik, ada nakal. Nah, sudah kita jelaskan. Kemudian, pada 2 Agustus, Polda jam 10 malam bersama kami menangkap beberapa, beberapa ya, hanya 6 unit dari 137 ribu unit. itulah usaha kami untuk membersihkan prostitusi di Kalibata,” ucap Ishak pada Agustus 2018 silam.

Hal senada disampaikan pengurus perhimpunan warga yang memiliki unit di Kalibata City. Warga tak mau Kalibata City disebut sarang prostitusi. Menurut mereka, apa yang ditemukan di segelintir unit, tidak bisa ditarik sebagai kesimpulan umum.

BACA JUGA :   Pemerintah Aceh-Haji Uma, Bantu Pemulangan Jenazah Suheri

“Dari 137 ribu unit, boleh dibayangkan, yang ketangkap itu 5-6 unit. Tapi dibilang di sini sarang prostitusi. Kita di sini kayak di Gang Doli gitu lo. Di bawah itu orang jilbaban lo, sampai sedih mereka. Mereka kok kayak begini,” ujar Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Musdalifah Pangka.

Dia menjelaskan pengelola juga sudah melakukan pengawasan di tiap unit. Menurut Musdalifah, jika tetap ditemukan prostitusi, itu karena pihaknya tak bisa mengawasi seluruh unit. Karena itu, dia mengajak pemilik unit menjaga propertinya dan, bila ingin menyewakan, harus dilihat profil penyewanya.

“Pengawasan sebenarnya lebih dari cukup. Dibantu P3SRS juga. Tapi yang begitu tadi, bahwa sepintar-pintarnya kita akan menjaga, bagaimanapun, bintang 5 juga ada kok itu, kalau jeli melihat. Kita sudah optimal kok. Kita bahkan mendata ulang hunian, dilaksanakan oleh pengelola dengan P3SRS. Kita melakukan gerakan tertib hunian, sengaja kita laksanakan ini. Kalau didapatkan di dalam lebih dari 4 wanita dengan 1 pria, itu sudah ciri, itu langsung diamankan,” ungkapnya.(Dtc/Red)