Pekanbaru | Realitas – Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko, memerintahkan Direktur Reskrimsus, Kombes Gidioan bersama timnya turun ke Bengkalis mencari penyebab kebakaran hutan.
Selain itu ada tim forensik untuk membantu identifikasi soal lahan terbakar.
“Dengan diturunkannya tim di wilayah tersebut, kita lihat perkembangan nanti apakah ada unsur kesengajaan, atau tidak, sengaja ada mungkin, karena membersihkan ladang dia, tapikan volumenya itu sedikit, tetapi yang menimbulkan asap begitu banyak ya mungkin faktor ketidak sengajaan, alam, wong pecahan cermin di situ bisa juga menjadikan kebakaran, kalau fokus matahari ke cermin bisa menjadi titik api,” kata Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko P, dalam rapat di Posko Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (27/2/3019).
Kapolda menyebutkan, dari data tahun 2018 dibanding 2019 ada terjadi peningkatan titik hotspot pada hitungan Januari dan Februari.
Dia belum bisa memastikan apakah kebakaran tahun ini akibat kesengajaan manusia atau faktor alam
“Apakah ini ada unsur kesengajaan apa tidak, tim saya lagi turun ke lokasi,” kata Irjen Pol Widodo.
Menurut Irjen Pol Widodo, dalam penegakan hukum Karhutla, semua kasusnya ditarik ke Polda Riau.
Sebelumnya penanganan ini dilakukan masing-masing Polres yang ada.
“Semua penahanan dilakukan di Polda. Jadi masalah Karhutla ini kita tidak main-main, penegakan hukum kita laksanakan,” kata Irjen Pol Widodo.
Sejauh ini pihaknya, sudah menangani kasus 6 tersangka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sejauh ini belum ada korporasi menjadi tersangka.
“Dalam penegakan hukum Karhutla, dari Januari hingga Februari sudah 6 tersangka kita lakukan penahanan berkaitan dengan Karhutla ini, yaitu jelas-jelas melakukan pembakaran, orang ya, bukan korporasi, orang di lapangan,” papar Irjen Pol Widodo. (H A Muthallib)
