LSM Aceh Future Jenguk Zulfikar Korban Komplik Warga Gampung Tanjung Dalam Aceh Utara

oleh -239.579 views

Panton Labu I Realitas – LSM Aceh Future, bersama timnya menjenguk Zulfikar Warga Gampung Tanjong Dalam Selatan Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh.

Sudah belasan tahun pandatangan MOU RI-GAM di Helsinki tapi masih ada korban konfik yang terbaring di tikar, ujar Razali Yusuf, Kepada sejumlah Wartawan di Panton Labu  Rabu(2 /5 /2018).

Lebih lanjut Razali Yusuf Ketua LSM Acheh Future disaat menjenguk Zulfikar (19) yang sekarang menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur di Gampong Tajung Dalam Selatan Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, namun tidak ada Pejabat di Aceh yang menjenguk dirinya sampai saat ini terabaikan dirinya.

Zulfikar merupakan korban ledakan BOM di masa konflik yang terjadi tepatnya pada tanggal, 27 Mei 2004 silam, saat itu Zulfikar mau ke sekolah, tapi tiba-tiba di jalan yang ia lalui ada BOM yang di tanam saat itu BOM tersebut meledak dan Zulfikar menjadi korban.

Menurut Razali Yusuf yang juga penggiat LSM di Aceh, Kondisi Zulfikar saat ini menjadi cacat seumur hidup, tangan dan kaki kirinya tidak normal lagi akibat terkena pecahan bom, menurut hasil rosel dari Rumah Sakit di kepalanya masih ada lima serpihan BOM yang belum di ambil, luar biasa pejabat daerah ini membisu terhadap musibah rakyatnya.

Disaat Tim LSM Aceh Future mendatangi kediaman Zulfikar, ayah Zulfikar, Zulkifli tidak berada ditempat, yang menyambut kedatangan kami Ibu korban Maryani (60) kehidupannyan sangat kekurangan, rumah beratap rembiya yang terlihat banyak bocor, maryani sudah pasrah, sepertinya tidak ada tempat mengadu, saat ini.

Ketua LSM Aceh Future Razali Yusuf mendesak Pemeritah Aceh agar segera mimikirkan warganya yang masih sisa saat komplik di Aceh.

Menurut Razali Yusuf sepeprti di tuturkan oleh orang tua Zulfikar anaknya terkena dengan BOM, yang di tanam pada saat itu sehingga anaknya menjadi korban konflik, ujar Razali.

Pegiat Lsm Aceh Future mengklim masih banyak korban konflik yang berkatagori lain juga mangalami hal yang sama, di desa wilayah Aceh.

Kita sangat heran, segitu banyak dana kopensasi untuk korban konflik yang di alokasikan oleh Pemerintah melalui BRA, tapi mengapa dana tersebut tidak sampai kepada korban, ini pasti ada indikasi penyalah gunaan, kata Razali lagi.

Kita meminta pihak yang berwenang untuk mengusut penyaluran dana di BRA, yang tidak sampai kepada pihak korban komplik di Aceh tutup Razali Yusuf. ( H A Muthallib )