Petugas Tim BKSDA Aceh Tiba Di Krueng Peudada Mendeteksi Buaya Asing.

oleh -200.579 views
oleh

Bireuen| Realitas – Setelah dua hari yang lalu Buaya yang berkeliaran di bibir Pantai Laut (Muara/Kuala Peudada) di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen yang dilihat oleh sejumlah masyarakat pesisir Gampong Neubok Naleung dan Gampong Pulo. Hingga kini keberadaan Buaya Asing tersebut sudah 2 hari masuk ke dalam Sungai (Krueng Peudada) yang masuk melalui Muara Kuala Peudada, sudah mulai meresahkan masyarakat setempat. Hal ini hasil Pantauan pihak media dilapangan Seputaran Sungai Peudada pada Selasa,6-02/2018.

Hasil liputan pihak media dilapangan termasuk sudah hadir Tim BKSDA perwakilan Pantai Timur Utara Aceh Dedi Irwansyah bersama rombongannya dengan diturunkan 2 orang Pawang Buaya dan turut didampingi oleh M.Hasan Daulay Camat Peudada, Abdurrahman Aji Abu Laot Lhok Kuala Peudada,Danramil Peudada Muhammad Gade,Polsek Peudada Hadrman.
Pihak Camat Peudada bersama Polsek dan para Keuchik/Kepala Desa beberapa Gampong yang meliputi Gampong Desanya dekat dengan bibir sungai sudah kami berikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak pergi beraktivitas ke sungai/Krueng Peudada,baik untuk menyuci pakaian dan mandi di sungai sebelum Buaya itu ditangkap oleh pihak petugas di lapangan. “,Sebut Camat Hasan.

Berdasarkan keterangan warga disekitar dan pihak Muspika Kecamatan Peudada. Terkait keberadaan Lokasi Buaya masih berada disekitar putaran Sungai antara Gampong Blang Kubu dan Gampong Garot,Gampong Pulo, Gampong Mns Baroh dan Gampong Mns Tambo. Mulai dari tadi pagi Pukul 08 Wib hingga sore tidak lagi nampak muncul batang hidung kepalanya buaya langka tersebut kepermukaan Krueng Peudada buaya tersebut,kecuali semalam sekitar pukul 01:Wib hingga pukul 03:30 wib tadi pagi menjelang Subuh pernah muncul di sungai Gampong Mns Tambo dan turun lagi kebawahnya di Sungai Gampong Blang Kubu. “,Sebut Abdul Multalib warga setempat.

BACA JUGA :   Diperiksa Tiga Jam, Terlapor Akui Ancam Wartawan Melalui Telepon

Pada malam ini,hasil koordinasi tim petugas kita rencana pihak petugas dilapangan bersama warga yang ahli menangkap hewan Karnifora dan Pawang Buaya yang didatangkan oleh Tim BKSDA Aceh, akan terus melakukan pengintain dan pemburuan terhadap deteksi keberadaan Buaya yang sekarang masih berada di seputaran alur Sungai Peudada meliputi Gampong Pulo,Blangkubu,Mns Baroh,Pulo ,Garot,dan Gampong Mns Tambo Kecamatan Peudada.

“,Kami minta kepada masyarakat dan warga jangan ramai ramai dulu menengok ke sungai karena kita khawatir buaya tidak mau muncul kepermukaan sungai, langkah upaya penangkapan yang sedang kami lakukan untuk tidak ramai warga melihatnya, kecuali bila sudah berhasil kita tangkap diamankan buaya asing tersebut oleh petugas yang berwenang dilapangan baru bisa secara bersama untuk dilihat, akan terus melakukan pengintaian dan mendeteksi dengan akan dipancing melalui bangkai babi yang ditembak petugas, akan dimasukin melalui keramba buaya diseputaran Krueng Peudada dilakukan sampai tengah malam nanti bersama sejumlah petugas Kepolisian Polsek Peudada dan Anggota TNI dari Koramil Peudada,Polisi Airud Pos Peudada,Pawang Buaya yang didatangkan oleh Pihak Tim BKSDA Wilayah Pantai Timur Utara Aceh. “,Kata Kapolsek Peudada.

BACA JUGA :   Tertibkan Tambang Ilegal, Polres Nagan Raya Gelar Patroli Gabungan

Hingga berita ini diturunkan oleh pihak Media, saat pihak media menanyakan kepada puluhan masyarakat yang melihat buaya ditebing sungai peudada, terkait keberadaan munculnya buaya yang masuk dari muara laut Peudada dengan masuk ke Sungai/Krueng Peudada rata rata mereka mengatakan sangat takut dan sangat meresahkan masyarakat ,baik para nelayan yang mengerjakan perbaikan Kapalnya saat Bot akan naik Dok di Pantai Krueng PPI Peudada. Begitu juga dengan para ibu ibu sering menyuci pakaian di Krueng Peudada dan mengambil air minum untuk memasak serta takut terhadap para anak anak yang sering main di sungai untuk mandi,pada saat hari libur sekolah disekitar Gampong yang dekat dengan Krueng Peudada takut akan diterkam oleh Buaya yang sudah masuk ke Krueng Peudada supaya tidak menelan korban jiwa terhadap masyarakat yang rumahnya disekitar seputaran Sungai Peudada”. (reza)