Lima Tahun Kepemimpinan SAKA Rumah Janda Tak Kunjung Dibangun

oleh -177.579 views
oleh

ACEH SELATAN-MEDIA REALITAS:Salah seorang janda Warga Gampong Silolo Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Rafiah (50) tahun, selama ini kondisi rumahnya yang sudah roboh rata dengan tanah, hingga turunnya berita ini belum ada tanda-tanda untuk dibangun.

Yang sangat disayangkan kata masyarakat Gampong Silolo, kondisi rumah roboh tersebut sudah lima tahun diusulkan, namun hingga berakhirnya kepemimpinan Sama Indra-Kamarsyah dengan julukan (SAKA), Bupati Aceh Selatan, namun rumah janda itu belum juga terbangun, katanya.

Demikian juga halnya keluhan janda Rafiah, kepada sejumlah awak media yang datang langsung tempat kediaman janda itu, mengatakan ia selama lima tahun ini korban janji-janji manis dari pihak berkompeten, hingga kini yang dijanjikan tersebut tak kunjung tiba dilakukan pembangunan.

“Kata orang Pak Bupati Aceh Selatan sekarang, bapak pembangunan dan membantu rumah orang dhuafa dan miskin, tapi kenyataannya tidak ada, hanya membangun perkantoran dan jalan, ini namanya bukan untuk mensejahterakan masyarakat dhuafa dan miskin,” ucapnya dengan nada penuh kekecewaan pada belahan bibir sang janda tersebut.

Mau tidak mau, janda beranak dua itu tetap tabah menerima janji-janji dan angan dari berbagai pihak dan lembaga yang sering memoto-moto rumahnya yang sudah sangat tak layak huni lagi, katanya dengan nada penuh kekecewaan lagi.

BACA JUGA :  Dalam Rangka Penyiapan Satuan Perbantuan, Kodim 0111/Bireuen Laksanakan Latihan PHH

Janda Rafiah yang ditinggal pergi suaminya itu, sekarang ia untuk menumpang hidip dirumah abang kandungnya bersama dua orang anaknya, bernama Mainur kondisinya dalam keadaan gangguan kejiwaan.

Kemudian satu orang anaknya lagi, Roswati juga nasib yang sama seperti ibundanya Rafiah.

Lebih lanjut Rafiah menceritakan kepada Media ini, Senin (19/2/2018), sejak gubuk reot yang sudah tak layak huni itu sering didatangi dari berbagai pihak, malah ada salah satu lembaga yang mengiming-imingkan dirinya untuk mendapat sebuah rumah semi permanen dengan memasang palang nama, lalu minta uang sebesar Rp.500.000,-, namun hingga kini orang mengaku ingin bangun rumahnya tak nampak lagi batang hidungnya.

Mantan Kepala Gampong Silolo, Halimudin dihubungi secara terpisah, mengakui persoalan pembangunan rumah bantuan untuk kaum dhuafa dan miskin itu sudah pernah kita usulkan pada tahun 2014, malah sudah turun ke gampong kita ini pada saat masa saya memimpin gampong ini.

“Tegas Halimuddin, yang dibangun pada rumah yang masih layak huni, sementara rumah yang tidak layak huni, tidak dibangun,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Sudah Dilaporkan Tapi Kasus Ledakan Sumur Minyak Perlak Jalan Ditempat, PPA Minta Ditreskrimsus Polda Aceh Turun Tangan

Halimuddin juga mengakui, bukan saya menolak, saya tidak mau neko-neko pada saat itu, yang jelas bantuan rumah untuk jatah janda Rafiah itu sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk dibangun, malah menurutnya sudah diarahkan bantuan rumah tersebut ke kecamatan lain. Ia tidak menyebutkan gampong dan kecamatan mana dibangun.

Sebab kami tidak mau, satu-satu, hendaknya kalau dibangun itu harus dua, jangan pilih kasih bantuan tersebut, apa lagi pada saat itu keduanya udah ada nama, karena yang diusulkan dua, malah yang turun rumah bantuan tersebut hanya satu, itupun dibangun kepada yang tidak berhak menerimanya.

Seraya menambahkan, mungkin tahun ini diusulkan lagi. Itu urusan keuchik gampong sekarang, sebab setiap ada program kami tetap mupakat terlebih dahulu bersama perangkat gampong, tidak mungkin kami ambil kesimpulan sendiri-sendiri. katanya.

Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Aceh Selatan, Fachrudddin, Selasa (20/2/2018) pukul 15.00 WIB dihubungi Media Realitas melalui hp nya dengan nomor 082367035820 dua kali tidak diangkat.

Pada nomor yang sama dihubungi pesanan singka. “Asslmkm dek, tolong angkat hp nya penting, namun hingga pukul 15.35 minit juga tidak dibalas”.(MR.ZULMAS)