Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Abdya Terancam Ambruk

oleh -171.579 views
oleh
Jembatan penghubung dua kecamatan antara Desa Sejahtera, Kecamatan Manggeng dengab Desa Alue Rambot, Lembah Sabil, terancam ambruk, Jum'at (26/1/2018) @2018 Media Realitas/Syahrizal

Blangpidie | Realitas – Jembatan beton penghubung yang menjadi tapal batas, antara Desa Sejahtera, Kecamatan Manggeng dengan Desa Alue Rambot, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam ambruk ke dasar Sungai (Krueng) Manggeng karena termakan usia.

Warga setempat melaporkan kalau kondisi jembatan itu sangat memprihatinkan. Dimana, terdapat lengkungan patahan mengarah kebawah pada lantai jembatan itu. Jika tidak segera diperbaiki, jembatan yang dibangun tahun delapan puluhan itu akan segera ambruk kedasar sungai.

Jembatan penghubung dua kecamatan antara Desa Sejahtera, Kecamatan Manggeng dengab Desa Alue Rambot, Lembah Sabil, terancam ambruk, Jum’at (26/1/2018) @2018 Media Realitas/Syahrizal

Disamping terdapat patahan pada lantai jembatan, tiang penyangga jembatan juga sudah mulai menggantung lantara arus air yang cukup deras disertai sampah dan kayu menumpuk pada tiang jembatan akibat luapan banjir yang sewaktu-waktu terjadi dilokasi itu.
 
Selain digunakan oleh warga Desa Alue Rambot dan Desa Sejahtera untuk menuju pusat kota Kecamatan, jembatan dengan panjang puluhan meter itu juga sering dilalui warga desa-desa tetangga lainnya, seperti Desa Ladang Tuha II, Desa Ladang Tuha I, Desa Ujung Tanah, Desa Kuta Paya, Desa Gelanggang Batee, juga Desa Padang Kelele dan Desa Meunasah Tengah, maupun Desa Tokoh dan Desa Tokoh II.

BACA JUGA :  Ketua YARA Langsa Desak Kapolda Dan Ditreskrimsus Polda Aceh Tangkap Pemilik Tanah Minyak Ilegal Gampong Alur Canang

Bahkan, ribuan warga dari luar daerah juga melintasi jembatan tua itu untuk menuju kawasan objek wisata yang ada di daerah setempat. Untuk menuju objek wisata Pantai Ujong Manggeng, Pantai Suak Udeung, Pantai Padang Raya Bruek, Pantai Suak Beurembang, Kuala Keude, Pantai Suak Merah, Pasie Suak Jelatang dan Pasie Ujong Tanoh, warga harus melintasi jembatan tersebut.

Burzan salah satu warga setempat kepada wartawan, Jum’at (26/1/2018) menyebutkan, derasnya arus air pada saat hujan akan memperburuk kondisi jembatan itu. “Dulu, jembatan ini hanya melengkung sedikit saja. Setelah banjir melanda kawasan ini maka kondisi lengkungan jembatan semakin parah,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Menanti Nyali Bustami

Ketika banjir datang, banyak kayu-kayu besar, juga bongkahan rumpun bambu karena erosi tersangkut di tiang penyangga jembatan. “Kadangkala, kami melihat jembatan itu sedikit bergoyang ketika hantaman kayu dan rumpun bambu bersentuhan dengan penyangga jembatan. Kita cukup kuatir kalau jembatan itu bakal ambruk,” singkat Burzan.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Afrida Surya ST mengaku sudah menerima laporan dengan kondisi jembatan dimaksud, termasuk sebab-sebab yang memperparah kerusakan juga sudah tercatat pada buku agendanya.

Setelah mendapatkan laporan, pihaknya dibantu instansi terkait lainnya, serta masyarakat setempat, melakukan pembersihan tumpukan-tumpukan sampah, kayu juga rumpun bambu, yang hanyut dibawa arus dan tersangkut di tiang penyangga jembatan.

“Insya Allah, kita akan pioritaskan jembatan itu pada tahun anggaran 2019 mendatang,” tuturnya singkat (Syahrizal)