Ibu Dan Ayah Bertengkar. Anak Jadi Korban Penganiayaan

oleh -143.579 views
Ibu Dan Ayah Bertengkar. Anak Jadi Korban Penganiayaan

Sidoarjo | Realitas – Seorang bocah perempuan di Sidoarjo jadi korban penganiayaan ibu kandungnya. Akibatnya, korban yang masih duduk di bangku SD kelas 2 itu babak belur.

Kasus penyiksaan ini pertama kali diketahui oleh salah satu guru korban. Ini karena sang guru curiga dengan luka lebam di sekitar mata korban.

Mulanya, korban enggan mengungkapkan apa yang dirasakan. Rasa sakit dan ketakutan yang dialami korban membuatnya tak bisa berkata apa-apa. Namun guru tersebut terus berupaya untuk membujuk korban.

Akhirnya korban pun buka suara dan menyebut semua luka tersebut hasil kekerasan ibu kandungnya. Ibu korban diketahui berinisial AI (30). Penyiksaan diketahui telah berlangsung selama setahun terakhir.

“Awal terungkapnya itu korban diperiksa oleh guru kelasnya. Karena korban terlihat menahan rasa sakit, dan terlihat di pelipis ada benjolan,” kata Wiwin tetangga korban, Sabtu (18/3/2023).

Wiwin menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara jelas peristiwa penganiayaan yang dilakukan ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Namun warga sekitar sering mendengar korban kerap menangis.

“Dari cerita warga bahwa siswi saat di rumah sering menangis, dan tetangga bercerita bahwa siswi tersebut juga pernah disetrika oleh ibu kandungnya,” terang Wiwin.

Abdillah Hakki pengacara dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sidoarjo membenarkan korban memang selama ini tak pernah mengadu terkait penyiksaan yang dilakukan ibunya.

Ini lantaran karena korban kerap diancam Ibunya. Menurut Hakki, temuan guru korban ini kemudian dikoordinasikan ke pihaknya dan terungkap semua. “Dari situ, Guru tersebut berusaha menggali lebih dalam penyebab lebam di mata Mawar,” kata Hakki.

Hakki menambahkan dari hasil pemeriksaan korban diketahui mengalami penyiksaan yang keji. Sebab bocah berusia 8 tahun itu kerap disiksa dengan berbagai benda keras bahkan hingga disetrika oleh ibunya.

“Di tubuh korban, terdapat 12 titik luka bekas disetrika dan juga ada luka lebam bekas pukulan benda keras. Korban juga sering dipukuli dengan gagang sapu,” ungkapnya.

Dari keterangan korban juga, pihaknya mengetahui bahwa penyiksaan korban kerap terjadi saat ibu dan ayahnya bertengkar. Namun, parahnya, ibunya kerap melampiaskan ke anaknya yang tak mengerti apa-apa itu.

“Jika ibunya jengkel pada ayahnya, dia langsung menyiksa korban. Ibunya berasumsi seolah-olah jika Ibunya sakit, anaknya juga harus merasakan sakit,” terang Hakki.

Lebih lanjut, kasus penyiksaan ini langsung dilaporkan ke Polresta Sidoarjo. Langkah hukum ini dilayangkan setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah.

Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima lapiran tersebut. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

“Iya perkara tersebut sudah dilaporkan, dan sudah ditangani oleh petugas. Saat ini dilakukan pendalaman untuk penanganan lebih lanjut,” tandas Novi. (*)

Sumber :detik