Tapaktuan I REALITAS – Akibat hujan deras di akhir tahun 2024 lalu, menghantam satu unit jembatan terputus total, hingga kini hubungan Warga Kemukiman Buloh Seuma Kecamatan Trumon, Aceh Selatan dan Kuala Baru Aceh Singkil lumpuh total.
Sebab selama ini yang menghubungi jembatan tersebut bukan saja warga Kemukiman Buloh Seuma, tapi juga digunakan oleh warga Kabupaten Aceh Singkil, merupakan jalan alternatif menuju ke Banda Aceh.
Jembatan yang roboh tersebut terletak pada kawasan Gampong (Desa-red) Raket Kemukiman Buloh Seuma Kecamatan Trumon, kata dua orang tokoh masyarakat disana, Nasruddin dan Sabe Keupi kemada media ini Senin, 30 Juni 2025 melalui ponselnya.
Lebih lanjut mereka menjelaskan, kami selaku warga ingin berupaya untuk membuat jembatan darurat, dengan pekerjaan swadaya masyarat, namun disaat kami melakukan pekerjaan membuat kepala jembat dengan kayu. Tapi petugas BKSDA Wilayah Subulussalam dan pihak Rawa Singkil (RS) Aceh Singkil melarang kami penebangan kayu, ujarnya.
Alasan petugas tersebut, daerah itu merupakan kawasan hutan lindung. “Yang anehnya pada kawasan tersebut masih ada orang tangan-tangan jahil melakukan penebangan kayu untuk ditanami kebun Kelapa Sawet,” ujarnya.
Padahal kami melakukan penebagan kayu itu, bukan untuk pribadi, tapi untuk masyarakat ramai, baik itu masyarat Buloh Seuma Trumon Aceh Selatan maupun masyarakat Kabupaten Aceh Singkil, ucap Nasruddin dan Sabe Kupi.
Mereka berharap kepada Pemerintah Aceh Selatan, dalam hal ini (Bupat) maupun Pemerintah Provinsi Aceh (Gubernur), untuk dapat memperhatikan dan menanggapi dengan serius, sehingga masyarakat bisa melalui transportasi dengan lancar seperti biasa kembali.
“Bila permasalahan tersebut tidak ditanggapi dengan segera, akan bisa berakibat patal perhubungan darat dan sudah barang tentu perekonomian masyarakat akan menjadi lemah,” pungkasnya.
Ia menambahkan, jembatan tersebut yang panjangnya sekira puluhan meter itu, merupakan sebagai urat nadi dan satu-satunya jalan transportasi yang menghubungkan Buloh Seuma Aceh Selatan dengan Kuaka Baru Aceh Singkil.
Demian juga tanggapan dari Azmir, SH merupakan mantan anggota DPRK Aceh Selatan, yang tidak asing lagi bagi masyarakat Kemukiman Buloh Seuma secara terpisah, ia mengakui beberapa hari lalu sudah turun langsung kelokasi tersebut.
Azmir mengatakan ada beberapa buah jembatan lagi yang belum di bangun jembatan darurat, tapi yang paling panjang adalah jembatan Keutapang yang terletak di Desa Raket.
“Jembatan tersebut sangat perlu di kerjakan, karena sekarang sangat terkendala pembangunan jembatan darurat. Karena ada yang melarang dari pihak BKSDA wilayah Subulussalam dan petugas Rawa Singkil pengambilan kayu panjang kegunaan pembangunan jembatan darurat tersebut, sebutnya.
Camat Kecamatan Trumon, H. Bahari, SIP, melalui ponselnya membenarkan jembatan tersebut diperkirakan sepanjang 60 meter, sebelum putusnya jembatan itu memang masih jembatan darurat, katanya.
Camat Bahari lebih rinci menerangkan, jembatan yang menghubungi Buloh Seuma Trumon Aceh Selatan – Kuala Baru Kabupaten Aceh Singkil, terdapat 4 Gampong (Desa) itu, perlunya pemerintah Provinsi Aceh, sebanyak 8 buah jembatan lagi dibangun.
Saat ditanya pelarangan menebang kayu untuk keperluan jembatan, secara tegas membenarkan dilarang oleh pihak BKSDA Wilayah Subulussalam dan pihak Rawa Singkil.
Bahari berharap kepada Gubernur Aceh, untuk dapat menangani dengan cepat, karena permasalahan ini sudah berlangsung lama, tutupnya dengan nada penuh harapan.(*)