Pekanbaru | REALITAS – Menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi di wilayahnya.
Berbagai moda transportasi, baik darat, laut, udara, maupun penyeberangan, menjadi perhatian utama dalam upaya mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama masa angkutan Lebaran.
Langkah awal yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Riau tersebut adalah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi.
Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan dan teknis operasional di semua moda transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan provinsi Riau Andi Yanto, melalui Kabid) Angkutan Jalan Onki Hertawan AMD.LLAJ.SE mengatakan dalam peningkatan aspek keselamatan, dilakukan inspeksi kelaikan operasional kendaraan melalui kegiatan RAM Check di semua moda transportasi. Selain itu, monitoring dan evaluasi kesiapan sarana serta arus balik juga menjadi prioritas.
“Kami juga berupaya memberikan sosialisasi terkait kebijakan teknis dan operasional selama masa angkutan Lebaran. Untuk meningkatkan koordinasi di lapangan, posko terpadu didirikan di berbagai titik strategis, seperti terminal, pelabuhan, dan simpul transportasi lainnya,” sebut Onki.
Langkah-langkah tersebut menurut Onki dilakukan sesuai dengan surat edaran Kementerian Perhubungan nomor AJ.201/1/6/PHB/2025 yang diterbitkan pada 27 Februari 2025.
“Berdasarkan data yang disampaikan Menteri Perhubungan dalam rapat koordinasi nasional, potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 secara nasional diprediksi mencapai 52% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 146,48 juta orang. Dari jumlah tersebut, 62,6% melakukan perjalanan mudik Idul Fitri, 6,3% berwisata ke luar kota, dan 29,2% mengunjungi keluarga serta kerabat,” ujar Onki.
Dalam prediksinya, di Pulau Sumatera mobil pribadi masih menjadi moda transportasi utama yang dipilih masyarakat.
Pergerakan terbesar dari Riau diperkirakan menuju Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan Kepulauan Riau, dengan kenaikan arus perjalanan mencapai 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
Posko Pelayanan dan Koordinasi Lalu Lintas
untuk memberikan pelayanan optimal kepada pemudik,
Dinas Perhubungan Riau mendirikan berbagai posko pelayanan dan pengamanan, serta koordinasi Lalu Lintas untuk memberikan pelayanan optimal kepada pemudik, antaranya :
* Posko utama di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau;
* Posko pelabuhan penyeberangan Dumai dan Rupat;
* Posko pelabuhan penyeberangan Buton dan Siak;
* 63 pos koordinasi dan pos pelayanan terpadu di tingkat kabupaten/kota;
* Pos pelayanan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru; dan
* 16 pelabuhan laut di wilayah Riau.
Kabid Angkutan Jalan Dishub Riau ini juga menyebutkan terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025, di antaranya :
* Potensi kepadatan di kawasan wisata;
* Maraknya bus wisata yang digunakan untuk angkutan umum;
* Pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan di beberapa titik;
* Ketersediaan bahan bakar (BBM) bagi pemudik;
* Penumpukan penumpang dan kendaraan di pelabuhan;
* Penggunaan travel gelap dan terminal bayangan; dan
* Antisipasi cuaca buruk yang dapat mempengaruhi perjalanan.
Sementara itu, untuk angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) tersedia 10 perusahaan dengan total 118 armada yang mampu mengangkut 5.310 penumpang.
Sementara itu, untuk angkutan antar kota antar provinsi (AKAP), terdapat 58 perusahaan dengan 282 armada dan kapasitas 12.690 penumpang.
“Secara total, terdapat 853 armada dengan kapasitas angkut 28.920 penumpang. Untuk angkutan penyeberangan, empat kapal akan dikelola oleh UPT Perhubungan Wilayah I di Dumai, sementara pelabuhan Mengkapan juga akan melayani angkutan laut dengan dukungan posko UPT Perhubungan Wilayah II,” sebutnya.
Di sektor angkutan jalan, tiga terminal utama yang melayani pemudik adalah Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (Pekanbaru), Terminal Bangkinang, dan Terminal Dumai yang berstatus tipe A.
Sementara itu, terdapat tujuh pelabuhan penyeberangan dan lima bandara, termasuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang menjadi pusat mobilitas udara di Riau.
Onki berharap dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar selama musim mudik tahun ini.
“Semoga upaya yang kita lakukan dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan membantu kelancaran arus mudik serta arus balik Lebaran 2025,” ujar Onki.
Terakhir, ia menghimbau kepada masyarakat pengguna layanan transportasi darat, laut, maupun udara untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
“Keselamatan sebagai Prioritas Utama
Keselamatan berkendara harus menjadi perhatian utama bagi pengemudi dan penumpang,” sebut Onki.
Berikut beberapa langkah-langkah yang wajib diperhatikan antara lain
* Pemeriksaan Kendaraan.
Sebelum melakukan perjalanan, pengemudi wajib mengecek kondisi kendaraan, termasuk rem, lampu, ban, serta sistem keselamatan lainnya. Hal ini untuk memastikan kendaraan dalam keadaan layak jalan dan mengurangi risiko kecelakaan.
* Kepatuhan terhadap Aturan Lalu Lintas.
Pengemudi harus selalu mematuhi rambu dan marka jalan serta tidak memaksakan perjalanan jika kondisi tidak memungkinkan. Mengemudi dengan disiplin dapat mencegah kecelakaan dan memperlancar arus lalu lintas.
* Pembatasan Kapasitas dan Muatan.
Tidak membawa penumpang atau barang melebihi kapasitas kendaraan sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan performa kendaraan, baik itu mobil pribadi, bus, kapal, maupun pesawat.
* Kelancaran Dokumen Perjalanan.
Pastikan semua dokumen yang diperlukan, seperti Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta dokumen perjalanan lainnya, dalam keadaan lengkap dan berlaku.
* Strategi Menghindari Kepadatan.
Pemerintah telah menetapkan jadwal cuti bersama dengan durasi yang cukup panjang agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Untuk menghindari kemacetan dan penumpukan di simpul-simpul transportasi, masyarakat disarankan untuk:
* Mengatur Waktu Perjalanan dengan Bijak.
Hindari bepergian di waktu puncak dan manfaatkan sistem pemesanan tiket secara daring agar perjalanan lebih terencana.
* Memantau Informasi Lalu Lintas dan Transportasi.
Gunakan media sosial atau platform resmi untuk mendapatkan informasi terbaru terkait kondisi lalu lintas, cuaca, serta ketersediaan sarana transportasi umum.
* Peran Penyedia Jasa Transportasi.
Perusahaan angkutan umum, baik darat, laut, maupun udara, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kelayakan operasional sarana transportasi. Standar pelayanan minimal harus diterapkan secara ketat, termasuk pemeriksaan rutin kendaraan, kesiapan awak transportasi, serta penerapan protokol keselamatan.
“Dengan perencanaan yang matang, kepatuhan terhadap aturan, dan kesadaran bersama, perjalanan selama musim liburan dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar. Mari bersama-sama kita menciptakan perjalanan yang lebih baik demi keselamatan kita semua,” tutup Onki. (Mirza Yamoli)