Pekanbaru | Realitas – Persatuan Masyarakat Asal Aceh (Permasa) di Provinsi Riau mengelar kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1444 H pada Minggu, 18 Desember 2022.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Komplek Permasa Center Jalan Air Hitam Raya No. 252 Kelurahan Bina Widya Kecamatan Bina Widya kota Pekanbaru.
Dengan mengangkat tema meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai bekal membangun generasi yang unggul, insan yang cerdas dan islami.
Kegiatan dihadiri oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Riau Drs. H. Masrul Kasmy, M.Si, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun S.STP, M.Ap., Ketua Dewan Pembina Permasa Provinsi Riau Ir. H. Iskandar Hoesin M.H., Pembina Permasa Provinsi Riau Fauzi Yusuf, Ketua Permasa Provinsi Riau Fauzan S.STP M.Si, para tokoh masyarakat Aceh di Provinsi Riau, dan seluruh para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Fauzan S.STP M.Si, Ketua Permasa Provinsi Riau mengatakan bahwa Sekretariat Permasa Provinsi Riau berdomisili di kecamatan Bina Widya yang berada di area tanah seluas lebih kurang 2 hektar.
Fauzan juga menyebutkan di dalam lingkungan kompelek Permasa Center Riau ini terdapat Masjid Iskandar Muda, Surau, Gedung Serba Guna, Rumah Tahfidz, Asrama dan lain sebagainya yang diperuntukkan untuk kemaslahatan umat Islam yang ada di Provinsi Riau khususnya kota Pekanbaru.
“Alhamdulillah dari mulai berdiri komplek Permasa center hingga saat ini telah menjalankan program pengajian kitab kuning yang dilaksanakan secara rutin di malam Rabu dan malam Sabtu. Hal ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam menjalankan hidup kita sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadist,” ujar Fauzan.
Sebagai pengurus Permasa Provinsi Riau menyampaikan akan berkomitmen mendukung pemerintah kota Pekanbaru maupun pemerintah provinsi Riau dalam menjalankan program-program kerja kedepannya.
“Kami akan selalu bersinergi bersama mendukung pemerintah, salah satunya program kerja Pak Pj Wali Kota Pekanbaru yang lebih memperhatikan lingkungan, yakni pengelolaan sampah, menangani masalah banjir, dan jalan berlubang,” tutup pria yang juga menjabat sebagai Camat Marpoyan Damai kota Pekanbaru.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun S.STP M.Si dalam sambutannya mengapresiasikan kepada masyarakat Aceh yang tinggal di kota Pekanbaru atas kerjasamanya telah menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban bersama.
“Marilah kita berkolaborasi bersama mendukung program kerja pemerintah kota Pekanbaru dalam membangun kota yang lebih baik dan sejahtera masyarakatnya,” ujar Muflihun.
“Ada empat program kerja kami di tahun 2023 yang langsung menyentuh masyarakat. Pertama, beasiswa kepada anak-anak yang orang tuanya kurang mampu dan anak-anak yang berprestasi; Kedua, santunan kematian bagi masyarakat kota Pekanbaru; Ketiga, pelayanan dokter on call 24 jam di puskesmas-puskesmas; dan Keempat, subsidi bunga pinjaman kepada UMKM. Semoga program ini dapat terlaksana nantinya dan akan bermanfaat bagi masyarakat kota Pekanbaru,” tutup Muflihun.
Sementara itu mewakili Gubernur Riau, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Riau Drs. H. Masrul Kasmy, M.Si menyebutkan bahwa selama ini kontribusi dan peran Permasa di Provinsi Riau membawa dampak positif bagi pembangunan di daerah.
“Kita ketahui kondisi penduduk di Provinsi Riau heterogen yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan etnis. Namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi masyarakat Aceh dalam mendukung pemerintah Provinsi Riau, semoga kedepannya dapat terus ditingkatkan,” harap Masrul Kasmy.
Ketua Dewan Pembina Permasa Provinsi Riau Ir. H. Iskandar Hoesin M.H menceritakan untuk tradisi kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh dilaksanakan secara bergantian hingga bisa memakan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan.
Sehingga menurutnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasanya diperingati pada bulan Rabiul Awal pada akhirnya dilaksanakan pada bulan Jumadil Awal 1444 Hijriah.
“Hari ini merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, karena kita sebelumnya melaksanakan kegiatan ini di 12 kabupaten/kota se Provinsi Riau. Kita berharap tradisi ini harus terus dipertahankan hingga anak cucu nantinya,” harap Iskandar.
“Saya berpesan juga kepada seluruh masyarakat Aceh di Provinsi Riau harus kompak dan terus bersatu, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung. Intinya kita harus menyatu dengan seluruh suku, ras, dan etnis yang ada di Provinsi Riau,” tutup Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi Riau.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, kemudian diakhiri dengan sholat dzuhur berjama’ah dan makan siang bersama. *(mrz)