Presiden RI Jokowi Minta Agresi Segera Dihentikan

oleh -142.579 views

Jakarta | Realitas – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta Israel menghentikan agresi.

Presiden Jokowi menyatakan hal itu melalui akun Twitter-nya @jokowi seperti dilihat Wartawan, Sabtu (15/5/2021). Jokowi mengatakan dalam beberapa hari terakhir dirinya berbicara dengan sejumlah pemimpin di ASEAN.

Mereka membahas situasi global termasuk situasi di Palestina yang, menurutnya, memprihatinkan.

Jokowi mengatakan bahwa telah berkomunikasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, hingga Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

“Dalam beberapa hari terakhir, saya berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darussalam dan PM Malaysia (15/05),” tulis Jokowi.

“Kami berbicara tentang perkembangan global, termasuk tindak lanjut ASEAN Leaders Meeting #ALM, perkembangan di Afghanistan dan situasi yang sangat memprihatinkan di Palestina,” sambungnya.

BACA JUGA :   Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel di Palestina. Jokowi mendesak Israel agar menghentikan agresi.

“Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menelan korban ratusan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, agresi Israel harus segera dihentikan,” tegasnya.

Pemerintah China menuduh pemerintah Amerika Serikat “mengabaikan penderitaan” umat Islam, setelah Washington sempat memblokir rencana pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik antara Israel dan Palestina.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/5/2021), AS yang menjadi perisai diplomatik Israel di PBB, memblokir sesi sidang Dewan Keamanan PBB yang semula dijadwalkan pada Jumat (14/5) di tengah pertumpahan darah yang terus terjadi di Gaza.

Namun, para diplomat mengatakan pemerintah AS akhirnya setuju untuk memindahkan sesi sidang Dewan Keamanan tersebut ke hari Minggu (16/5).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan bahwa AS secara sepihak menghalangi Dewan Keamanan untuk berbicara tentang krisis di Gaza, “berdiri di sisi berlawanan dari komunitas internasional”.

BACA JUGA :   ASN Akan Dapat 1 Unit Apartemen Di IKN, Kecuali Yang Jomlo

“Apa yang kami rasakan adalah bahwa AS terus mengatakan bahwa mereka peduli dengan HAM Muslim … tetapi mengabaikan penderitaan rakyat Palestina,” kata Hua.

Dia membandingkan keengganan Amerika di Dewan Keamanan dengan seruan AS, Inggris, dan Jerman agar China mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur.

“AS harus menyadari bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya,” cetus Hua.

Korban Jiwa Warga Palestina Jadi 132 Orang

Pejabat medis Palestina mengatakan, sedikitnya 132 orang telah tewas di Gaza sejak Senin (10/5), termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, dan 950 lainnya terluka.

Hamas mengatakan seorang wanita dan seorang anak laki-laki termasuk di antara empat orang yang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah milik keluarga Abu Hattab di kamp pengungsi di Kota Gaza. (Dtc)