Soal Keterlibatan Kabinda Dalam Pemulangan Neno Warisman di Riau, Ini Penjelasan Badan Intelijen Negara

oleh -182.579 views
oleh

JAKARTA I Realitas – Badan Intelijen Negara (BIN) mengakui terlibat dalam upaya meminta aktivis gerakan #2019gantipresiden, Neno Warisman, meninggalkan Riau.
Permintaan itu dilontarkan setelah acara Tour Musik bertajuk “#2019 Ganti Presiden” di Riau yang dihadiri Neno tidak mendapat izin dari polisi dan ada massa kontra yang menolak kehadirannya.

Juru bicara Badan Intelijen Negara, Wawan Hari Purwanto, mengatakan BIN Daerah (Binda) Riau hanya menjalankan tugas agar tidak terjadi bentrokan massa. Terlebih acara yang dihadiri Neno tidak mendapat izin.

”Imbauan untuk kembali ke Jakarta terhadap Neno Warisman adalah jalan terbaik dari pada terjadi bentrokan dan menghindari jatuhnya korban dan tentu akan muncul masalah baru atas legalitas acara tersebut,” kata Wawan dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA :   Tega Lukai Ibunya, Seorang Anak Terancam Lima Tahun Penjara

Namun, Wawan membantah tuduhan pemulangan Neno menunjukkan BIN tidak netral. Tindakan itu disebutnya semata untuk memastikan keselamatan warga.
Tidak ada keberpihakan atau upaya tidak netral dari BIN dalam perhelatan Pemilu, akan tetapi menjaga keselamatan warga dan upaya cegah dini untuk hal-hal yang tidak diinginkan mutlak harus dilakukan, sehingga hal ini bukan dimaksudkan untuk keberpihakan, tetapi untuk menjaga keselamatan dan tegaknya aturan setelah tidak ada izin atas acara tersebut,” sebutnya.

BACA JUGA :   KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi

Wawan memberi penjelasan soal Kepala BIN Daerah (Kabinda) Riau yang muncul dalam video Neno dan turut menekan agar Neno dan rekannya segera meninggalkan Riau.
”Kabinda Riau selaku penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) menjadi pihak yang harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (Rostani***)