Polda Metro Jaya Gelar Diskusi Kamtibmas Cegah Konflik Sosial Dan Bahaya Radikalisme

oleh -129.579 views

Jakarta I Realitas – Cegah Konflik Sosial dan Radikalisme, Polda Metro Jaya menggelar diskusi Kamtibmas bersama tokoh masyarakat, Ormas, Mahasiswa, Forum Ojek Online dan Forum RT/RW di Hotel Puri Denpasar, Jalan Denpasar Selatan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).

“Ini salah satu langkah dan upaya kami mencegah konflik sosial dan bahaya radikalisme di masyarakat.

Semua komponen di masyarakat kita ajak diskusi karena tugas pokok Polri yaitu sebagai pemelihara Kamtibmas, Penegak Hukum, Pelindung, Pengayom serta Pelayan Masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.

Dikatakan Kabid Humas, untuk menciptakan Kamtibmas aman dan tertib tidak mungkin hanya dilakukan Polri, melainkan harus dilakukan bersama masyarakat.

“Dengan cara memberdayakan masyarakat untuk mampu mendeteksi gejala yang dapat menimbulkan permasalah di masyarakat sekaligus bisa mencari solusi secara bersama,” ujar Kombes Pol Argo.

Kombes Pol Argo menjelaskan, konflik sosial akibat penggunaan isu SARA di masyarakat menimbulkan dampak berbahaya dan bersifat jangka panjang.

Masyarakat akan mudah terbelah karena politik SARA.

Dampak ini sudah terlihat nyata dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang terjadi sampai saat ini.

“Beberapa kasus konflik sosial yang terjadi menjurus ke tindakan Anarkis dan Radikal.

Motif Kriminalitas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan Pendapat, Budaya, Kepentingan dan Ekonomi,” ucap Kombes Pol Argo.

Penyalahgunaan Media Sosial berupa beredarnya berita hoax menggunakan Isu Suku, Agama Dan Ras (SARA) saat ini, kata Kombes Pol Argo merupakan kondisi yang harus diperhatikan jelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Sebab, isu ini digunakan berbagai pihak untuk mengusung diri maupun menjatuhkan pihak lain, baik secara konvesional maupun melalui Media Sosial,” tukas Kombes Pol Argo.

Berdasarkan data dari Kementerian Informasi dan Komunikasi angka ujaran kebencian, SARA, Hoax dan konten Negatif lainnya di Media Sosial cenderung meningkat jelang Pilkada 2018.

Sebagai perbandingan Kemkominfo menerima 10 ribu aduan saat Pikada DKI 2017 sedangkan di Tahun 2018 pada Bulan Februari angka pengaduan 4.063 laporan dan meningkat di bulan Maret menjadi 5.645 laporan.

Angka tersebut meningkat dibanding laporan bulan Februari.

Sementara data konflik yang Terinventarisir oleh Subdit 6 Keamanan Negara Dit Intelkam Polda Metro Jaya, terdapat penurunan intensistas kejadian sebesar 65 persen setelah dilaksanakan giat pengalangan dan pembinaan ke elemen masyarakat.

Namun kondisi tersebut bukan berarti megalami penurunan, melainkan tergantung dari, Waktu, Moment dan pihak Oportunis.

“Untuk itu perlu diadakan Optimalisasi Pelatihan Bina Kamtibmas guna menciptakan situasi yang lebih kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” pungkas Kombes Pol Argo.

( H A Muthallib )