Tifatul: Harga-Harga Naik, Makan Telur Ceplok Saja Saya Tak Berani

oleh -128.579 views

Jakarta I Realitas – Tifatul: Harga-harga naik, makan telur ceplok saja saya tak berani.

Presiden Joko Widodo menyebut-nyebut soal pesatnya pembangunan infrastruktur dalam pidato di Sidang Tahunan MPR, Kamis (16/8/2018) ini, menanggapi hal itu, Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengaku setuju dengan pembangunan, namun harus diseimbangkan anggarannya.

“Saya setuju infrastruktur dibangun terutama sampai ke Papua, Tapi untuk pengembangan lebih lanjut nanti harus diseimbangkan anggarannya jangan sampai kita fokus ke infrastruktur kemudian yang lain agak terbengkalai, seperti subsidi terhadap masyarakat,”ujar Tifatul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

BACA JUGA :   Setelah Dilaporkan Oleh YARA Langsa: Palsukan Dokumen Nasabah, Oknum Pegawai BSI Ditangkap Polres Aceh Timur

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu menilai ada banyak hal yang perlu disoroti oleh pemerintah selain pembangunan infrastuktur seperti harga-harga atau tarif bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat.

“Kenaikan harga BBM dan juga tarif seperti tarif listrik dan lain-lain ini secara tersirat juga disampaikan oleh Pak Zulkifli Hasan terkait bagaimana dengan pesan emak-emak itu tadi ya. Harga-harga enggak bisa diturunkan,”ungkap Tifatul.

Mantan Presiden PKS ini menyampaikan keluhan warga, salah satunya adalah soal kenaikan harga telur yang sempat tinggi.

“Banyak keluhan, tarif listrik naik, harga bahan bakar naik, harga-harga juga sudah naik, terutama telur, ya saya makan apa, telur ceplok saja sekarang enggak berani,” kata Tifatul.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan mulai tahun pertama pemerintahan, pemerintah telah membangun pondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia yang  lebih maju, pemerintah fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa.

BACA JUGA :   Bea Cukai Langsa Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal

“Percepatan pembangunan infrastruktur bukan hanya dimaksud untuk mengejar ketertinggalan kita dalam pembangunan infrastruktur dibanding dengan negara lain melainkan juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Tanah Air,” tutur Jokowi dalam pidatonya.(Viva.co/Feri)