Fit Dan Propertest Calon Komisioner KIP, DPRK Bireuen Diduga Diintervensi

oleh -172.579 views
Fit Dan Propertest Calon Komisioner KIP Bireuen oleh Komisi A DPRK tahap I

Bireuen I Realitas – Proses seleksi akhir (Fit dan Propertest) 15 calon anggota Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bireuen, Provinsi Aceh dikabarkan berselemak masalah.

Bahkan, anggota DPRK juga mendapat tekanan, agar meluluskan calon yang didukung Ketua Harian Partai Golkar di wilayah Bireuen.

Informasi yang dihimpun Media Realitas, Jum’at (22/6/2018) menyebutkan Anggota komisi A DPRK Bireuen, Syauqi Fautaqi S.FIL.I diisukan sempat “disekap” oleh Ketua Harian Golkar, H Mukhlis A.Md di salah satu lokasi yang tidak disebutkan, daerah Bireuen Kamis (21/6/2018).

Dia diminta untuk meluluskan salah satu calon komisioner, yang sedang diseleksi oleh Komisi A DPRK,”Kami mendengar dia (Syauqi-red), sempat dibawa untuk menghadap Ketua Harian DPC Golkar.

Lalu diintervensi, tapi karena ada titipan Bupati, selaku Ketua Umum DPC Golkar maka dia kebingungan, lalu menolak tegas tekanan itu,” ungkap sumber di lingkungan Gedung DPRK Bireuen.

Ironisnya, akibat Syauqi menolak tekanan Ketua Harian Golkar itu, ada rencana mengganti Syauqi dengan Mubarak anggota Komisi B dari partai beringin ini, sebagai tim seleksi calon anggota KIP periode 2018-2023.

Buntutnya, Ketua Fraksi Karya Indonesia Damai (KID), Muhammad Amin (Keuchik Min) dari Partai Golkar berjanji.

Dirinya selaku pimpinan fraksi koalisi itu, tidak akan menandatangani surat pergantian Syauqi dengan Mubarak.

“Keuchik Min kemarin pulang ke kantor, terdengar mengomel seraya mengatakan jika yang mengerti aturan DPRK itu, ya anggota dewan,”sebut sumber tersebut.

Ditambahkannya, kisruh internal Partai Golkar ini, turut diketahui oleh Ketua DPD Aceh, T.M Nurlif yang berada di Bireuen saat itu.

Sehingga, mencuat isu lain bahwa telah terjadi kisruh di tubuh pengurus cabang, dari parpol tertua di Indonesia ini.

Nurlif disebut-sebut mendukung sikap Keuchik Min, agar masalah seleksi calon komisioner KIP berjalan sesuai aturan, dan tidak ada intervensi dari manapun.

Karena sesuai konstitusi, itu tupoksi dari anggota Komisi A DPRK.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Realitas, seleksi gelombang pertama calon komisioner KIP sebanyak lima orang.

Tiga diantaranya, merupakan Incumbent yang mengikuti tes Kamis kemarin.

Lalu, dilanjutkan hari ini dengan 10 calon lainnya.

“Dua dari tiga calon Incumbent itu harus lulus, sehingga terjadi tarik menarik kepentingan.

Terutama di tubuh Golkar selaku partai penguasa daerah saat ini,” tukas sumber anggota dewan yang tidak mau ditulis nama.

Menurut sumber tersebut, penempatan calon anggota Komisioner KIP memang sarat kepentingan.

Terutama, untuk mempersiapkan orang-orang dekat, guna mengisi posisi penyelenggara pemilu ini.

Supaya menyahuti keinginan elit politik, yang ingin berbuat curang, dalam pesta demokrasi tahun depan di Kabupaten Bireuen.

Ketua KID, Muhammad Amin saat ditanyai masalah ini tidak membantah persoalan itu.

Dia mengaku, sejak Kamis kemarin, memang sempat berkembang wacana di internal partai beringin, terkait rencana penggantian Syauqi dengan Mubarak.

Sebagai tim seleksi calon Komisioner KIP.

Namun sebutnya, rencana tersebut tidak bisa dilakukan, karena harus mengikuti proses sesuai mekanisme kelengkapan dewan.

Konon lagi dirinya selaku ketua Fraksi, belum pernah menerima surat dari pimpinan Golkar, untuk proses pergantian dimaksud.

“Pimpinan partai memiliki kewenangan untuk mengganti kelengkapan dewan, tapi harus menyurati Fraksi guna dibahas dalam rapat paripurna.

Saya belum pernah menerima surat dari ketua umum ataupun ketua harian,” ungkapnya.

Secara pribadi, dia mengaku tidak tahu adanya intervensi terhadap Syauqi, untuk meluluskan calon komisioner KIP Bireuen yang didukung oleh Ketua Harian Golkar itu.

Namun, dirinya berharap agar dugaan tersebut tidak benar, sehingga setiap anggota dewan dapat bekerja secara maksimal, sesuai tugas dan peran di Legislatif.
( M Reza )