Diduga Palsukan Dokumen Pencairan Dana Proyek, Persada Satu Pertanyakan Ke Dinas Bupar Aceh

oleh -539.579 views

Banda Aceh | Realitas – Ketua Yayasan Indonesia Persada Satu Ibnu Hajar, SH mempertanyakan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Bupar) dengan surat nomor 106/III/2019, perihal konfirmasi terhadap temuan dugaan manipulasi dokumen, Selasa (05/03/2019).

“Temuan kami terhadap pekerjaan kontruksi pembangunan Monumen Masuknya Islam (Monisa) di Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Dana Otsus APBA 2018 Rp. 2.873.700.000,00 dikerjakan oleh PT. Belalang Jaya Prima (PT. BJP).

 

Pekerjaan ini belum selesai sampai saat ini, tetapi dana sudah dicairkan 100% pada tanggal 28 Desember 2018, maka kami menduga sudah terjadi KKN pada Dinas ini” ujar Ketua Persada Satu Ibnu Hajar, SH kepada Media Realitas, Selasa (05/03/2019).

Lebih lanjut Ibnu Hajar, SH menambahkan bahwa, “besar kemungkinan jika terjadi pemalsuan dokumen serah terima, pekerjaan tidak dikerjakan secara mandiri oleh kontraktor atau penyedia, tidak tertutup kemungkinan melibatkan instansi terkait,” ujar pegiat LSM ini.

“Kita menunggu jawaban dari kepala dinas Bupar Aceh untuk bahan Advokasi selanjutnya ke APH setempat dan KPK RI di Jakarta Selatan,” sambung Ibnu lagi.

“Kalau hasil terakhir nanti dan investigasi kita menemukan bukti baru, segera kita laporkan kasus ini kepihak Penegak Hukum, baik kepada Kejati Aceh maupun ke pihak Polda Aceh, yang pasti kasus dugaan korupsi ini kita laporkan resmi sekalian kita serahkan alat bukti yang otentik,” tutup Ibnu Hajar.

Media ini mencoba menghubungi pihak Direktur (PT. BJP), yang melakukan pembangunan monumen Monisa di Paya Meuligoe Peureulak, Aceh timur belum mendapatkan keterangan resmi.


Media ini juga mencoba menghubungi pihak Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, namun sampai berita ini diturunkan belum berhasil di temuinya.

Wartawan Media Realitas Banda Aceh yang datang ke kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Selasa (05/03/2019) mendapatkan keterangan kalau pak Kadis tidak ada di tempat, ujar salah seorang pegawai dikantor itu. (ai)