Jakarta – Polisi mengatakan kelompok teroris JAD Bekasi pimpinan EY alias Rafli merakit bom dengan daya ledak tinggi. Polisi menuturkan JAD Bekasi menggunakan bahan-bahan peledak mother of satan atau TATP.
“Bom-bom yang dirakit JAD Bekasi berbeda dengan bom di Sibolga, Sumatera Utara. Bom yang mereka rakit kekuatannya high explosive. Bahan-bahannya mother of satan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).
Dedi mengatakan tak semua teroris mampu merakit bom dengan bahan peledak TATP. Dedi menyebut perlu keahlian khusus untuk mengolah mother of satan.
“Hanya orang-orang tertentu yang memiliki keahlian, yang bisa merakit bahan bom high explosive,” ujar Dedi.
Dedi menerangkan terdapat 20 bahan-bahan dasar bom yang diamankan aparat di toko ponsel Wanky Cell milik Rafli. Bila bahan-bahan tersebut dirakit semua, dapat menghasilkan 10 bom pipa. “Kemampuannya ada di tersangka EY, ” ucap Dedi.
EY ditangkap di SPBU Pertamina, Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (8/5). Pemuda 26 tahun ini selain memimpin JAD Bekasi, juga berperan sebagai penyandang dana perakitan bom kelompoknya dan JAD Lampung pimpinan teroris SL.
“Kelompok-kelompok yang belakangan ini kami tangkap adalah kelompok-kelompok terorisme yang terstruktur. Ada amir dan perangkat-perangkatnya. Mereka dibaiat lewat media sosial. Kalau amirnya tertangkap, dia akan dibaiat Oman Abdurrahman,” terang Dedi.(dc)